Amalan 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah yang Disampaikan Buya Yahya, Lebih Utama daripada Jihad Fi Sabilillah

2 Juli 2022, 12:53 WIB
Keutamaan amalan kebaikan di 10 (sepuluh) hari pada permulaan bulan Dzulhijjah disampaikan Buya Yahya dalam salah satu pengajiannya. /Pixabay.com/ @Syaibatulhamdi/

MALANG TERKINI - 10 (sepuluh) awal Dzulhijjah merupakan hari-hari yang mana amalan kebaikan pada hari itu lebih disukai oleh Allah.

Tentang keagungan 10 hari pada awal bulan Dzulhijjah itu disampaikan Buya Yahya dalam salah satu pengajiannya.

Buya Yahya membacakan Hadits Nabi yang menerangkan keutamaan 10 hari awal Dzulhijjah sebagai berikut.

Baca Juga: 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah: Ini Amalan dan Keutamaannya

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ اْلأيَّامِ الْعَشْرِ

"Nabi menyebutkan tidak ada hari-hari untuk berbuat kebaikan yang lebih Allah senangi melebihi dari sepuluh awal Dzulhijjah," terang Buya Yahya.

"Jadi, kalau ingin beramal baik yang sangat disenangi oleh Allah ya sepuluh awal Dzulhijjah," sambungnya.

Buya Yahya memberitahukan bahwa sampai ada perdebatan para ulama tentang lebih bagus mana antara sepuluh akhir Ramadhan dengan sepuluh awal Dzulhijjah.

Baca Juga: Game Gratis Tanpa Install: Nikmati Keseruan di Poki Games dan FRIV

Menurutnya, sebagian ulama mengatakan sepuluh awal Dzulhijjah itu lebih bagus daripada sepuluh akhir Ramadhan.

Akan tetapi, di sana ada ulama yang membedakan antara bicara tentang hari dan tentang malam.

"Kalau malam-malam terbaik adalah malam sepuluh akhir Ramadhan. Kalau hari-hari terbaik adalah hari sepuluh awal Dzulhijjah. Artinya, dua-duanya adalah hebat. Perbedaannya, antara siang dan malam," ungkap Buya Yahya.

Baca Juga: Ramai Petisi Selamatkan UMKM dari Kebangkrutannya Akibat Mahalnya Makanan di Gofood dan Grabfood

Pengasuh ponpes Al-Bahjah Cirebon itu membacakan lanjutan Hadits yang menyatakan bahwa jihad fi sabilillah pun tidak bisa mengalahkan amal kebaikan di sepuluh awal Dzulhijjah, sebagai berikut.

فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ! وََلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: وََلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"'Jihad pun tidak bisa mengalahkan amalan yang dilakukan di sepuluh awal Dzulhijjah, ya Rasulallah?' O, tidak, jihad pun ndak bisa mengalahkan. Kecuali orang punya kekayaan dicurahkan untuk jihad dan dia juga keluar, habis hartanya, mati di medan laga orangnya, baru itu menyamai kebaikan-kebaikan yang bisa dilakukan di sepuluh awal Dzulhijjah," terang Buya Yahya.

Ia mengatakan bahwa memang semua amalan yang ada sepanjang tahun itu tersimpulkan di sepuluh awal Dzulhijjah dan tidak sebaliknya.

Baca Juga: Niat dan Bacaan Sholat Jenazah, Lengkap dengan Tata Caranya

Bahkan lebih dari itu, ada amalan yang hanya terdapat di sepuluh awal Dzulhijjah, yaitu haji dan menyembelih hewan kurban.

"Ramadhan adalah bulan istimewa, bulan luar biasa, tapi gak ada haji, gak ada kurban. Tapi kalau sepuluh awal Dzulhijjah, lihat ada haji ada kurban, ada puasa. Puasa Arafah ada, sholat juga ada," ungkapnya.

Buya Yahya menyampaikan agar memperbanyak membaca zikir tasbih, tahlil, tahmid, takbir, pada hari-hari sepuluh awal Dzulhijjah itu, sebagaimana disebutkan dalam Hadits yang lain.

Lebih lanjut, ia memberitahukan tiga amalan istimewa pada awal Dzulhijjah yaitu haji, menyembelih kurban, dan puasa Arafah.

Baca Juga: Niat Puasa Tanggal 1 Sampai 9 Dzulhijjah, Lengkap dengan Keutamaannya

Pendakwah bernama lengkap Yahya Zainul Ma'arif tersebut menyampaikan bahwa puasa di bulan Dzulhijjah itu dimulai dari tanggal 1 hingga 9.

"Yang paling gede pahalanya di tanggal Arafah, 9 Dzulhijjah. Kalau Anda bisa melakukan dari tanggal 1, oke. Tapi tanggal 9 jangan sampai ketinggalan, yang Nabi menjanjikan akan diampuni dosa-dosa kita," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan agar semua amal kebaikan yang biasa dilakukan di luar bulan Dzulhijjah hendaknya dilakukan di 10 awal Dzulhijjah karena akan menjadi sebaik-baik kebaikan.

"Berbuat baiklah. Dan jangan lupa, kebaikan yang sering terlupakan juga adalah berbuat baik kepada sesama, sambung silaturahmi, saling memaafkan dan juga memangkas dengki benci dengan sesama, itu penting," tuturnya.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler