MALANG TERKINI - Setiap hari Senin dan Kamis disunnahkan puasa sunnah. Simak secara lengkap keutamaan, tata cara, niat, hingga doa berbukanya!
Secara umum, tata cara dan doa puasa Senin Kamis sama seperti puasa wajib di bulan Ramadhan. Yang membedakan hanyalah niat dan keutamaannya.
Puasa Senin Kamis sebenarnya merupakan istilah untuk puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Senin atau Kamis dan tidak berarti dua hari tersebut harus berpuasa. Artinya, boleh berpuasa di hari Senin atau Kamis saja.
Baca Juga: Amalan Utama Bulan Muharram 1444 H: Salah Satunya Puasa Asyura, Cek Daftar Dan Jadwal Lengkapnya
Pada bulan ini, jadwal puasa Senin Kamis adalah tanggal 1, 4, 8, 11, 15, 18, 22, 25, dan 29 Agustus 2022.
HUKUM PUASA SENIN KAMIS
Sebagaimana diketahui, hukum puasa sunnah Senin Kamis adalah sunnah, apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan jika tidak dikerjakan maka tidak disiksa.
Puasa di hari Senin atau Kamis bisa menjadi wajib jika dinazari. Misalnya seseorang berkata, "Jika saya mendapat rezeki ini, maka saya akan berpuasa Senin Kamis".
Dengan bernazar seperti itu maka puasa Senin Kamis bisa berubah hukum menjadi wajib. Begitu juga menjadi wajib apabila seseorang qadha' puasa Ramadhan di hari Senin atau Kamis tersebut.
KEUTAMAAN PUASA SENIN KAMIS
Hari yang paling sering dipuasai oleh Rasulullah adalah hari Senin dan Kamis. Hal ini karena pada dua hari tersebut amal seorang hamba akan dilaporkan kepada Allah. Rasulullah senang jika saat dilaporkan amalnya beliau sedang keadaan puasa.
Berikut dalil hadits keutamaan puasa di hari Senin dan Kamis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ أَكْثَرَ مَا يَصُومُ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسَ قَالَ فَقِيلَ لَهُ فَقَالَ إِنَّ الأَعْمَالَ تُعْرَضُ كُلَّ اثْنَيْنِ وَخَمِيسٍ - أَوْ كُلَّ يَوْمِ اثْنَيْنِ وَخَمِيسٍ - فَيَغْفِرُ اللَّهُ لِكُلِّ مُسْلِمٍ - أَوْ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ - إِلاَّ الْمُتَهَاجِرَيْنِ فَيَقُولُ أَخِّرْهُمَا
Abu Hurairah berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lebih sering puasa pada hari Senin dan Kamis. Lalu ada sahabat yang bertanya tentang hal itu. Maka Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya seluruh amal akan diperlihatkan pada setiap hari Senin dan hari Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap orang mukmin kecuali orang yang bermusuhan, maka Allah akan berkata, ‘Tangguhkanlah amal kedua orang itu.’ (HR. Ahmad)
Baca Juga: Tradisi Makan Jenang Suro Saat 1 Muharam, Simak Makna dan Filosofinya
TATA CARA PUASA SENIN KAMIS
Tata cara puasa sunnah Senin Kamis sama seperti puasa Ramadhan, yaitu niat puasa di malam hari, sahur, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari subuh hingga terbenam matahari, lalu diakhiri dengan buka puasa.
NIAT PUASA SENIN KAMIS
Niat puasa Senin Kamis diucapkan dalam hati pada malam harinya. Waktu niatnya boleh dari setelah maghrib hingga waktu fajar di malam tersebut. Namun boleh juga di pagi hari hingga sebelum masuk waktu dzuhur, asalkan belum melakukan perkara yang dapat membatalkan puasa.
Berikut bacaan niat puasa Senin Kamis tulisan Arab, Latin, dan artinya yang dapat digunakan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الإِثْنَيْنِ/الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالىَ
Nawaitu showma ghodin 'an adaa-i sunnati yaumil itsnaini/khamiisi lillaahi ta'ala.
Artinya, "Saya niat puasa besok untuk memenuhi kesunnahan puasa hari Senin/Kamis karena Allah taala."
DOA BUKA PUASA SENIN KAMIS
Buka puasa Senin Kamis dilakukan saat matahari terbenam. Sebelum atau sesudah berbuka puasa disunnahkan membaca doa. Berikut bacaan doanya:
اللّٰهمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلىَ رِزْقِكَ أََفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa 'alaa rizqika afthortu, birohmatika yaa Arhamarroohimiin.
Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu puasaku, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa. Dengan rahmat-Mu hai Dzat paling pemurah."
Kesimpulannya, tata cara puasa sunnah Senin Kamis sama seperti puasa Ramadhan. Niatnya Nawaitu showma ghodin 'an adaa-i sunnati yaumil itsnaini/khamiisi lillaahi ta'ala. Sementara doa buka puasanya Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa 'alaa rizqika afthortu, birohmatika yaa Arhamarroohimiin.***