Setelah sadar, Bilal berkata bahwa dirinya sudah tidak sanggup dan meminta orang lain melanjutkan Adzannya.
Dari kisah ini kita bisa mengambil sebuah hikmah, bahwa apabila cinta dan hati benar-benar tertaut kepada Nabi Muhammad maka keseharian tidak akan pernah luput dari mengingat Beliau.
Itulah kisah yang mungkin bisa kita renungkan menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad, semoga cinta kita kepada Rasulullah senantiasa tertanam meski tidak sebesar cintanya Bilal Bin Rabah.***