Sebagian besar orang pasti khawatir, bagaimana nanti dengan anak dan cucu kita.
Tapi harus langsung ingat, bahwa kita ada karena Allah, dan punya rejeki juga karena Allah.
Orang lain di luar sana banyak yang kaya padahal bukan kita, berarti yang membuat kaya itu bukan kita.
Kita tidak perlu membuat seakan-akan kita itu pelaku sejarah.
Baca Juga: Apa Bedanya Orang Arif dan Orang Zuhud? Menurut Gus Baha: Ada yang Sukanya Minta Terus
Kadang kita berpikir bagaimana jika anak cucu kita tidak kita tinggali warisan, padahal banyak orang yang tidak punya warisan itu bisa kaya.
Di depan aturan Allah kita bukanlah siapa-siapa. Ketika ketetapan rahmat Allah tak terbatas, selama Tuhannya tetap Allah, rejeki aman.
Selama Tuhannya masih Allah, kita tidak perlu khawatir. Allah itu al-kafi, dzat yang mencukupi dan ar Razzaq dzat yang memberi rejeki.
Oleh karena itu menurut Gus Baha, paksa diri kita untuk bahagia.***