Mungkin saja pagi hari mereka makan pecel, siangnya makan rawon dan sorenya menu makanan sate.
Namun saat puasa Ramadhan tiba, orang kaya harus meninggalkan kebiasaannya itu semua.
Pagi harus meninggalkan nasi pecel, siang hari harus melewatkan nasi rawon itu semua terasa berat bagi tubuh dan lidahnya yang terbiasa dengan makanan seperti itu.
Lain halnya dengan orang miskin, yang sudah terbiasa melewatkan menu makanan yang bermacam-macam dan enak seperti itu. Pastilah akan lebih mudah bagi orang miskin untuk berpuasa dibanding orang kaya.
Dari penjelasan yang sederhana pastilah akan lebih mudah untuk dipahami oleh sebagian besar orang untuk menjalankan perintah-perintah Allah SWT.***