Network
MALANG TERKINI – Berikut adalah bacaan niat mandi wajib setelah mimpi basah lengkap dengan tata cara beserta doanya yang harus Anda ketahui.
Mimpi basah mewajibkan seseorang mandi, karena termasuk hadas besar. Mandi wajib ini harus disertai niat tertentu.
Niat ini menjadi pembeda antara mandi wajib dengan mandi sunah atau mandi mubah. Namun sebelum mandi, beberapa syarat harus dipenuhi. Di antaranya:
Baca Juga: Mandi Junub Jadi Percuma Jika Gunakan Sampo dan Sabun, Gus Baha Sebut Tidak Sah! Alasannya Begini
1. Air yang digunakan harus air mutlak, yaitu air yang suci dan mensucikan, belum pernah digunakan untuk menghilangkan hadas dan najis, serta tidak berubah sebab terkena najis.
2. Tidak ada penghalang antara air dan kulit. Maka, apabila pada kulit terdapat sesuatu yang menyebabkan tidak sampainya air, maka harus dihilangkan terlebih dahulu.
Setelah syarat itu terpenuhi, maka seseorang boleh memulai mandi dengan niat menghilangkan hadas besar.
Baca Juga: Pembuatan Identitas Digital, Warganet: Bagaimana yang Tidak Punya Smartphone dan Gaptek?
Adapun bacaan niat mandi wajib karena mimpi basah adalah: Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari fardhon lillaahi ta’aala. Berikut niat mandi wajib dalam teks arab dan terjemahannya:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالىَ
Artinya: “Saya niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar karena Allah ta’aala.”
Seseorang yang sedang hadas besar seperti karena mimpi basah ini harus mengucapkan niat tersebut di dalam hati, baik menggunakan bahasa Arab atau terjemahannya.
Niat mandi wajib harus bersamaan dengan ketika air sampai ke kulit yang pertama kali dibasuh. Misalnya kepala atau rambut.
Baca Juga: 10 Manfaat Buah Mengkudu Bagi Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Kanker
Adapun cara mandi wajib karena hadas besar seperti mimpi basah adalah sebagai berikut:
1. Berwudhu terlebih dahulu. Wudhu sebelum mandi wajib hukumnya sunnah, sehingga boleh ditinggalkan tetapi lebih baik dilakukan.
2. Membersihkan badan dari najis dan kotoran yang menghalangi sampainya air ke kulit, bisa menggunakan sabun atau pembersih lain.
3. Memulai basuhan dengan niat. Jangan lupa untuk mendahulukan anggota yang kanan ketika membasuh, karena yang demikian itu hukumnya sunnah.
4. Meratakan air pada semua badan, termasuk bagian badan yang sulit terjangkau air seperti area di bawah kuku, rambut, ketiak, dan area lain yang umumnya kadang tidak terkena air.
5. Disunnahkan membasuh setiap anggota tiga kali-tiga kali, karena termasuk sunnah. Namun bila melebihi dari tiga kali basuhan maka dihukumi makruh karena dianggap berlebihan menggunakan air.
6. Membaca doa setelah mandi. Ketika seluruh badan sudah terkena air secara merata, maka mandi dianggap cukup. Dan setelah mandi ini disunnahkan membaca doa sebagaimana berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِن عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
Asyhadu an Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syariikalahu wa Asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rosuluh. Allohummaj’alniy minatt tawwaabiina waj’alniy minal Mutathohhiriina waj’alniy min Ibadikas Shoolihiin. Subhaanakallohumma wa bihamdika Asyhadu an Laa ilaaha illaa Anta Astaghfiruka wa Atuubu ilaik.
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku orang orang-orang yang suci, jadikanlah aku termasuk hamba-Mu yang saleh. Maha Suci Engkau wahai Tuhanku, tiada Tuhan selain-Mu, aku meminta ampun kepadamu.
Demikianlah niat mandi wajib karena mimpi basah dilengkapi dengan tata cara, syarat, dan doanya yang bisa dipraktikkan.***
