Sikap Gus Baha Ketika Kemalingan: Menjadi Orang Alim Itu Repot, Harus Menutupi Aibnya Orang Lain

- 17 Januari 2022, 17:05 WIB
Ceramah terbaru Gus Baha menjelaskan sikap yang harus dilakukan ketika kemalingan
Ceramah terbaru Gus Baha menjelaskan sikap yang harus dilakukan ketika kemalingan /Tangkap layar/Instagram @gusbahagram

“Kamu gak tau rasanya jadi orang alim. Aku itu bisa mukasyafah. Tapi etika orang alim, siapa menutup aib orang lain, maka Allah akan menutup aibnya sendiri,” jawab Gus Baha.

Baca Juga: Menyentuh! Greta Iren Bongkar Isi Curhatan Almarhum Adiknya, Laura Anna, Ketika Masih Sakit

“Bahkan andaikan aku tahu pelakunya pun, aku akan pura-pura gak tahu. Eh malah kamu nyuruh aku tahu,” lanjut Gus Baha menanggapi istrinya.

Jadi, sebagai orang alim Gus Baha tidak mau mencari-cari aib kesalahan orang lain meskipun orang itu memang benar-benar salah.

Namun sikap seperti ini, menurut Gus Baha, tidak boleh diterapkan oleh pihak kepolisian. Karena kalau polisi menjadikan hadis ini sebagai pegangan, tentu kejahatan akan semakin merajalela.

“Andaikan polisi berpegangan pada hadis ‘menutup aib orang lain akan ditutup aibnya oleh Allah’, ya mana ada maling yang tertangkap?” jelas Gus Baha.

Baca Juga: Bukan Istighfar, Begini Cara Lain Menebus Dosa Kata Gus Baha

Karenanya, kata Gus Baha, polisi tidak boleh jadi kyai. Sebaliknya, kyai tidak boleh jadi polisi. Sebab bisa jadi masalah.

“Makanya kadang jadi orang alim itu dites beneran sama Allah. Makanya jangan jadi orang alim. Berat. Itu kehendak Allah,” kata Gus Baha.

Kesimpulannya, menyikapi maling atau orang yang melakukan perbuatan keji ya harus disesuaikan dengan statusnya sebagai apa. Jika menjadi orang alim atau orang saleh maka sebaiknya menutupi aib mereka. Namun jika jadi polisi maka harus menindak sebagaimana tugasnya.***

Halaman:

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah