Mengapa Penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah Berbeda? Simak Penjelasan Menteri Agama

- 1 April 2022, 21:33 WIB
Menteri Agama RI Menyampaikan Hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1443 H
Menteri Agama RI Menyampaikan Hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1443 H /Tangkap Layar/YouTube Kemenag RI

Bagi MUI dan pemerintah, kedua metode tersebut bukanlah metode yang dipertentangan, kedua metode tersebut saling melengkapi salah satu lain, karena kedua metode tersebut sama pentingnya.

“Oleh karena itu, seorang perukyat tentu harus menguasai hisab. Tanpa hisab dia tak akan bisa merukyat dengan baik. Begitu juga hisab sebagai hal yang sifatmya informatif tentang posisi ketinggian hilal harus dirukyat. Pemerintah sejak dahulu telah menggunakan metode ini,” tutur Yaqut dalam konferensi pers daring.

Kementerian Agama RI pada tahun ini mulai menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan Hijriah.

Kriteria itu mengacu hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021 yaitu ketinggian hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Tak lupa Yaqut menyampaikan harapan dengan hasil sidang isbat ini sleuruh umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa secara bersama-sama, karena hal ini bisa menjadikan simbol sekaligus cerminan kebersamaan umat Islam di Indonesia.**

Halaman:

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: YouTube Kemenag RI ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah