Ada perbendaan lafal niat Puasa Syawal malam hari dan pagi hari. Malang Terkini akan menyajikan bacaan niat tersebut dalam Bahasa Arab, tulisan latin, dan juga terjemahannya.
Baca Juga: Tentang Puasa Syawal: Lafal Niat, Kutamaan, Waktu, Pahala, Waktu Pelaksanaan, hingga Dalilnya
Untuk niat malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ (Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala).
Untuk niat siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ (Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala).
Baca Juga: Hukum Puasa Syawal bagi yang Masih Punya Utang Qadha Ramadhan, Begini Penjelasan Buya Yahya
Jadi, pertanyaan mengaia apakah Puasa Syawal bisa dimulai pada Hari Jumat sudah terjawab. Bahwa puasa sunnah ini bisa dilakukan kapan saja.***