Network
MALANG TERKINI - Renungan harian Kristen, 12 Mei 2022 dengan tema: Kasih yang Tidak Terbatas, dan nats pembimbing dari Injil Lukas 15:11-32.
Renungan hari ini akan membahas ‘perumpamaan anak yang hilang’ dan bagaimana memaknainya serta membangun sikap yang benar berdasarkan kisah tersebut.
Dalam kisah ‘perumpamaan anak yang hilang’, yang ditulis dalam Injil Lukas, menceritakan mengenai seseorang yang mempunyai dua orang anak laki-laki.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen 11 Mei 2022: Bertobat dan Merendahkan Diri
Dan suatu waktu, anak yang bungsu meminta bagian dari warisan ayahnya, lalu pergi merantau dan menghabiskan hartanya dengan foya-foya.
Sampai suatu saat hartanya habis, dan negeri dimana dia tinggal juga dilanda oleh kelaparan, sehingga ia harus bekerja sebagai pembantu, yang mengurus kandang babi.
Namun ia kemudian menyadari bahwa kehidupan yang dimiliki oleh hamba atau pembantu dirumah ayahnya, jauh lebih nyaman daripada kehidupannya yang sekarang,
Sehingga ia memutuskan untuk kembali pulang, dan jauh diluar perkiraan anak bungsu tersebut, ayahnya menyambut dan menerimanya kembali sebagai anak.
Baca Juga: Wanita Ini Dihukum 30 Tahun Penjara Karena Bayi dalam Kandungannya Meninggal
Kisah perumpamaan anak yang hilang ini selaras dengan dua perumpamaan yang ditulis pada Lukas pasal lima belas, yaitu tentang domba yang hilang dan dirham yang hilang.
Inti dari ketiga perumpamaan tersebut ialah: Kasih Allah selalu ada dan mau menerima kembali siapapun yang sudah jatuh kedalam dosa.
Karena kasihNya yang tidak terbatas dan tanganNya selalu terbuka bagi pertobatan orang-orang yang berdosa, bahkan yang sangat berdosa sekalipun.
Dan kasih Allah yang tidak terbatas tersebut, digambarkan seperti sikap seorang ayah, menerima kembali anak bungsu yang telah menghabiskan seluruh harta bagiannya dengan bersenang-senang.
Baca Juga: Lirik Lagu Rohani Kristen ‘Tenang’ yang Dinyanyikan Oleh GMS
1. Ia menyambut anak bungsu tersebut
Ketika ayahnya melihat dari jauh, bahwa anak bungsunya pulang, maka ia berlari dan menyambutnya.
Demikian kasih Allah yang tidak terbatas, Ia akan menyambut dengan tangan terbuka bagi mereka yang mau bertobat dan kembali kepadaNya.
2. Memberi jubah, cincin dan sepatu yang baru
Ia tidak saja mampu menerima kegagalan dan kesalahan yang telah dibuat oleh anak bungsu, tetapi ia juga memerintahkan kepada para hambanya, untuk menyediakan jubah, cincin dan sepatu yang baru, untuk memulihkan status sosial dari anak bungsunya.
Allah pun demikian, Ia tidak saja akan menerima mereka yang mau bertobat kepadaNya, tetapi juga akan memulihkan hidup orang tersebut, menjadi lebih baik, karena kasih yang tidak terbatas bagi manusia.
Baca Juga: Lirik Lagu Rohani Kristen ‘KuasaMu Terlebih Besar’ yang Dipopulerkan Oleh NDC Worship
3. Mengadakan pesta
Setelah memberi jubah yang paling baik, cincin pada jari anaknya dan sepatu sebagai status sosial yang membedakan antara, anak tuan dan hamba. Ia mengadakan pesta syukur atas anaknya.
Dan sikap ini menjelaskan bagaimana cara Allah memandang pertobatan orang berdosa sebagai sesuatu hal yang berharga.
Demikian renungan hari ini mengenai kasih yang tidak terbatas dan betapa bernilainya pertobatan orang berdosa dihadapan Allah.***
