Syukur dalam penerapannya mempunyai beragam dimensi dan warna yang berbeda.
Syukur dalam agama Islam mempunyai kedudukan yang penting dalam mengatur tindakan yang berasal dari hati, keinginan.
Jika kita mau melihat fenomena yang kurang baik yang terjadi pada akhir zaman ini, kita akan mengetahui bahwa satu di antara akar masalah dari kekacauan tadi adalah kurangnya rasa syukur yang dimiliki oleh manusia dan jauh dari mengingat kematian.
Syukur yang benar pasti akan melahirkan perilaku yang baik dan tepat.
Allah berfirman tentang keharusan bersyukur dalam surat Al-Baqarah ayat 152 dan 172, artinya seperti ini:
Surat Al-Baqarah ayat 152:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
Arti: "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar".
Surat Al-Baqarah ayat 157:
اُولٰٓٮِٕكَ عَلَيۡهِمۡ صَلَوٰتٌ مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةٌ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُهۡتَدُوۡنَ