Artinya: “Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian.” (HR. Bukhari).
Baca Juga: Ngeri! Suami Tukang Selingkuh Akan Merasakan Siksa Kubur seperti Ini sampai Hari Kiamat
Hadits riwayat lain juga menyebutkan sabda Nabi sebagai berikut:
يَا ابْنَ حَوَالَةَ إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ فَقَدْ دَنَتْ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَايَا وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ
Artinya: “Wahai Ibnu Hawalah jika engkau telah melihat khilafah tersebar dari Madinah hingga Syam, terjadi gempa-gempa, bala bencana serta hal-hal menggetarkan lainnya. Maka pada saat itu terjadinya hari kiamat lebih dekat daripada jarak antara tangan dan kepalamu." (HR. Ahmad).
Sesuai hadits di atas, sering terjadi gempa menjadi salah satu tanda kiamat. Terjadinya kiamat tentu harus sudah memenuhi semua tanda yang disyaratkan dalam hadits tersebut.
Baca Juga: Surat Al Infitar: Arab-Latin, Terjemahan, dan Kandungan
Rasulullah SAW tidak menyebutkan hanya gempa saja yang menjadi tanda terjadinya kiamat, namun harus dibarengi oleh peristiwa lain.
Pada dasarnya, gempa yang menimbulkan kerugian baik harta benda maupun jiwa, sudah termasuk sebagai kiamat kecil atau kiamat sugra.
Menurut Al Quran, Allah SWT telah banyak memperingatkan kepada kita semua tentang terjadinya gempa, agar kita selalu tunduk dan taat kepadaNya.