MALANG TERKINI - “Inna fil jannati nahran yuqalu lahu rajabun asyaddu baydhan minal labani wa ahla minal ghasali man shama min rajabin yauman saqahullahu min dzalik” adalah penggalan hadits tentang keutaman puasa sehari pada bulan Rajab yang diriwayatkan oleh Baihaqi, tertuang dalam kitab Fadhailul Awqat.
Hadits tersebut dinilai dhaif atau keluar dari syarat hadits shahih. akan tetapi, meski begitu, kalangan Ahlussunnah maklum terhadap orang-orang yang mengamalkan ibadah puasa sehari pada bulan Rajab, lantaran hadits tersebut bukanlah hadits maudhu atau palsu serta tak ada dalil terang yang menyebutkan larangannya.
Lantas seperti apa lafal Arab dan arti dari “Inna fil jannati nahran yuqalu lahu rajabun asyaddu baydhan minal labani wa ahla minal ghasali man shama min rajabin yauman saqahullahu min dzalik” dalam hadits tentang keutamaan puasa sehari pada bulan Rajab tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Awal Puasa Rajab 2023: Bagaimana Jika Lupa Baca Lafadz Niat Berpuasa?
Lafal Arab dan arti hadits tentang keutamaan puasa sehari di bulan Rajab
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْرًا يُقَالُ لَهُ: رَجَبٌ، أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ» رواه البيهقي في "فضائل الأوقات
Arti:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْرًا
Inna fil jannati nahran
Sesungguhnya di dalam surga ada sungai