MALANG TERKINI - Setelah menghadiri HUT ke-77 TNI pada 5 Oktober 2022, Presiden Joko Widodo langsung menuju ke Malang untuk meninjau Stadion Kanjuruhan dan para korban di RSSA.
Presiden Joko Widodo meninjau langsung Stadion Kanjuruhan bersama Menpora, Kapolri, Menko Polhukam, Gubernur Jatim, Bupati Malang, dan berbagai jajaran pemerintahan yang terkait.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah dibentuk untuk mengusut tuntas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Sebut Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Tercatat 131 Orang
TGIPF diketuai oleh Menko Polhukam Mahfud MD, Wakil Ketua Menpora Zainuddin Amali, Sekretaris Nur Rochmad.
Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi menyampaikan agar TGIPF tidak menutup-nutupi apapun. Ia berharap penyebab utama dari penyebab tragedi Stadion Kanjuruhan segera terungkap.
Menteri PU diminta untuk mengaudit seluruh bagian bangunan Stadion Kanjuruhan. Hal ini bertujuan untuk meninjau kelayakan bangunan dari segi keamanan dalam penyelenggaraan berbagai liga di Indonesia.
"Semua posisi duduk, pagar dan lain-lainnya, diperhatikan, karena keselamat penonton keselamatan suporter itulah yang ingin kita utamakan," Ungkap Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Tragedi di Kanjuruhan Malang, Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas dan Perintahkan PSSI Hentikan Liga 1
Presiden Joko Widodo menyebutkan, bahwa hal yang perlu disoroti adalah adanya pintu stadion yang terkunci.
Selain itu, presiden juga menilai, perlunya evaluasi total terhadap manajemen penyelenggaraan liga-liga di Indonesia.
Pihak FIFA disebut siap membantu dalam memperbaiki manajemen penyelenggaraan liga sepak bola di Indonesia.
Tindak pidana juga akan diumumkan secara tegas oleh pihak berwajib. Sedangkan fakta-fakta kejadian akan diungkap oleh TGIPF.
Baca Juga: Iwan Fals Ciptakan Lirik Kanjuruhan, Ini Lagu Lengkapnya Ingatkan Tragedi Malam Itu
Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo juga datang ke RSSA Malang untuk menemui pasien-pasien yang masih di rawat. Dikabarkan, ia juga memberikan santunan kepada ahli waris korban Stadion Kanjuruhan.
Tragedi Stadion Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 yang bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila.
Ratusan suporter Arema menjadi korban tewas setelah gas air mata ditembakkan. Para penonton berebut keluar dalam keadaan bingung, mata perih, sesak dada, sampai kerumunan yang saling berdesak-desakkan.
Hal ini dibuat makin parah lantaran para penonton tidak bisa langsung keluar. Sehingga kejadian saling menindih dalam massa tidak bisa dihindari.
Kejadian ini ada setelah pertandingan Arema vs Persebaya usai. Laga dimenangkan oleh Persebaya dengan skor tipis 3-2.***