Network
MALANG TERKINI – Program vaksinasi gratis massal terus ditingkatkan oleh pemerintah untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Beragam persoalan dihadapi terkait pelaksanaan vaksinasi.
Tak terkecuali Pemerintah Kota Malang, dikutip dari akun Twitter Dinas Kesehatan Kota Malang @Diskes_Komal pada 14 Juli 2021.
“Pemerintah Kota Malang akan terus berusaha mempercepat kegiatan vaksinasi. Namun demikian, banyak kendala yang juga kami temui.” Tulis @Diskes_Komal dalam cuitannya.
Baca Juga: Update Perkembangan Vaksinasi Covid-19 Terbaru di Indonesia
Dijelaskan dalam utas, beberapa kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Malang terkait program vaksinasi yaitu :
1. Stok Vaksin yang tersedia terbatas, sedangkan animo masyarakat sangat besar. Vaksin datang bertahap dan harus dibagi ke 85 fasilitas pelayanan kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit dan klinik.
2. Kapasitas produksi vaksin di pabrik atau produsen terbatas, dan masih harus dibagi dengan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
3. Tempat penyimpanan vaksin terbatas, dikarenakan vaksin harus disimpan dalam kondisi dingin, tempat penyimpanan yang berada di Dinas Kesehatan, rumah sakit maupun puskesmas terbatas. Kapasitas penyimpanan tidak bisa menampung sekian juta dosis dalam satu periode pengantaran vaksin.
Baca Juga: Daftar Puskesmas, Rumah Sakit, dan Klinik Kota Malang yang Melayani Vaksinasi Covid-19 Gratis
Secara terbuka Dinas Kesehatan Kota Malang melalui akun Twitternya meminta maaf atas pelayanan vaksinasi yang terkesan lambat.
“kami mohon maaf jika kami terkesan lambat, kami harap kakak semua bersabar. Karena vaksinasi akan terus dilakukan sampai semua sasaran mendapatkan vaksin lengkap, dan target vaksinasi kami tercapai” cuit @Diskes_Komal dalam utasnya.
Walaupun pelayan vaksinasi terganggu karena stok vaksin terbatas, Dinas Kesehatan Kota Malang menghimbau kepada warga kota Malang yang belum mendapatkan vaksinasi atau yang sudah vaksinasi lengkap supaya tetap mematuhi protokol kesehatan.
“tetap patuhi protokol kesehatan. Karena di situlah kuncinya. Percuma di vaksin tapi protokol kesehatan kendor, maka tetap beresiko terinfeksi Covid 19.” lanjutan cuitan tersebut. ***
