Vaksin Covid-19 di Kota Malang Sulit Didapat? Simak Fakta Sebenarnya

- 30 Juli 2021, 12:37 WIB
ilustrasi: Penyebab kelangkaan vaksinasi di Kota Malang
ilustrasi: Penyebab kelangkaan vaksinasi di Kota Malang /YULIUS SATRIA WIJAYA/ANTARA FOTO

Baca Juga: Pedulilindungi, Aplikasi Untuk Hindari Bukti PCR dan Vaksinasi Palsu

“Saya mencari vaksin sampai enam kali, saya juga mencarikan untuk keluarga tapi tidak dapat. Saya sampai dm Instagram di akun puskesmas gitu dan katanya masih belum ada info. Kemarin sempat ada dari Institusi membuka untuk umum sekitar 600 kuota tetapi dalam satu menit sudah habis dan saya tanyakan ke Dinkes memang sudah habis stoknya,” ujar Rania.

Tidak hanya Rania saja yang mengeluhkan sulitnya mencari kuota vaksin Covid-19, namun banyak warga lain yang mengeluhkan hal tersebut.

Disisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa realisasi vaksinasi di Jawa Timur tertinggi dari daerah lain. Tetapi, tidak menutup kemungkinan stok vaksin menjadi terbatas.

“Mulai 14 Januari vaksinasi pertama di Jawa Timur kalau cek di Kemenkes selalu tertinggi realisasinya. Tapi setinggi-tingginya bahwa kita juga punya keterbatasan stok. Biasanya Menkes mengirimkan vaksin dua kali dalam seminggu,” ujar Khofifah.

Baca Juga: Daftar 24 Rumah Sakit yang Melayani Vaksinasi Covid-19 Gratis di Kota Malang

Khofifah juga mengungkap bahwa sudah melakukan koordinasi di sejumlah perguruan tinggi di Kota Malang untuk membuka pendaftaran kuota vaksin Covid-19.

“Saya rapat koordinasi khusus dengan Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Unisma. Saya sampaikan kepada mereka untuk menyetok kuota sebesar 5.000 masing-masing perguruan tinggi tanpa mengurangi kuota Kabupaten dan Kota,” ujar Khofifah.

Khofifah menegaskan bahwa vaksin Covid-19 sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan, untuk lansia, tenaga kesehatan, dan umum. Hal tersebut diperkuat oleh Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan.

“Kebutuhan vaksinasi ini untuk bisa diberikan kepada masyarakat diatas 18 tahun itu 181,5 juta nah artinya vaksin yang kita butuhkan itu 426 juta dosis. Sementara yang kita terima dari produsen sampai saat ini kurang lebih 150 juta dosis, kita baru memiliki stok 30% dari total kebutuhan,” ungkap Siti.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Youtube Mata Najwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah