Network
MALANG TERKINI - Ujian praktik bagi pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) jenis C untuk pengendara roda dua di Kota Surabaya mengalami perubahan yang signifikan.
Pejabat Kepolisian setempat mengumumkan bahwa ujian praktik tersebut kini dilakukan tanpa zig-zag dan putaran angka 8 yang sebelumnya menjadi bagian sulit dalam proses ujian.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Arif Fazlurrahman, menjelaskan bahwa Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) telah merancang desain ujian praktik terbaru untuk pemohon SIM C.
Meskipun perubahan ini terjadi, proses ujian tetap mempertahankan aspek keterampilan pengendara.
Sebelumnya, ujian praktik SIM C melibatkan 5 item ujian, di antaranya zig-zag dan putaran angka 8, yang seringkali menjadi kendala bagi pemohon.
Namun, sekarang perubahan mendasar telah diterapkan dengan mengganti semua ini menjadi satu trek ujian yang terintegrasi. Menurut AKBP Arif, trek ini memiliki panjang 100 meter, dan pemohon SIM C diwajibkan untuk melewatinya dengan kecepatan minimum 30 kilometer per jam.
Dalam trek ujian tersebut, terdapat beberapa elemen penting. Rambu "U-Turn" yang melibatkan kemampuan menikung, serta lintasan untuk menguji refleks pemohon dalam mengerem atau menghindari bahaya dengan berbelok ke kiri atau kanan.
Perubahan desain trek ujian ini tidak hanya terjadi di satu lokasi, yaitu Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Colombo, tetapi juga telah diterapkan di 29 tempat pelayanan Program Pelayanan SIM "Cak Bhabin" di wilayah Kota Pahlawan sejak tahun lalu.
AKBP Arif menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kemudahan dalam mendapatkan SIM C bagi masyarakat. Dengan menghilangkan zig-zag dan putaran angka 8, diharapkan pemohon SIM C dapat lebih mudah melewati ujian praktik.
