Rel Trem Tempo Dulu Ditemukan di Lokasi Pembangunan Malang Heritage, Warga Malang Minta Dilestarikan

- 13 November 2020, 06:00 WIB
Rel Trem malang
Rel Trem malang /Instagram/about.malang

MALANG TERKINI - Rel trem peninggalan era Hindia Belanda ditemukan saat pembangunan Malang Heritage. Rel trem ini ditemukan terpendam di simpang empat Rajabali, Kota Malang ketika pengerukan tanah dilakukan.

Agung H. Buana, Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang mengatakan bahwa rel trem yang diresmikan pada tahun 1903 ini ditemukan tertimbun dalam tanah.

Sebagaimana dilansir dari ANTARA, “pada saat pelaksanaan pembangunan zona I dan zona II Malang Heritage, ditemukan sebuah artefak atau peninggalan masa lalu dari era kolonial berupa jaringan rel yang diresmikan pada 1903,” ungkap Agung.

Baca Juga: 10 Jenis Aglaonema yang Paling Banyak Diburu, Kolektor Tanaman Hias Merapat

Agung juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), pelaksana proyek, kontraktor dan juga sejarawan.

Kemungkinan besar rel serupa juga akan ditemukan di depans gedung Perusahaan Listrik Negara (PLN) Malang. Akan dilakukan kajian sejauh mana rel trem tersebut bersinggungan dengan proyek Malang Heritage.

“Dugaan kami, rel ini tidak hanya ditemukan di simpang empat Rajabali saja, tapi juga akan kita lihat di kawasan PLN. Jadi akan kita lihat sejauh mana rel tersebut bersinggungan dengan proyek,” kata Agung.

Baca Juga: Deretan Waterpark di Malang, Destinasi Wisata Keluarga Bikin Anak-anak Nggak Mau Pulang!

Lebih lanjut menurut Agung berdasarkan informasi PT KAI, rel yang berada dalam tanah adalah aset PT KAI. Oleh karenanya tidak bisa dipindah ataupun diambil.

Pada akhirnya Tim Ahli Cagar Budaya merekomendasikan agar rel trem tersebut tetap berada di lokasi dan diberi penanda khusu. Tujuannya adalah wisatawan mengetahui bahwa pada tahun 1900-an, kota Malang sudah memiliki moda transportasi yang cukup nyaman.

Walikota Malang, Sutiaji, juga mendukung solusi yang disampaikan TACB dan PT KAI. Ke depannya, lokasi trem peninggalan era kolonial Hindia Belanda akan diberikan penanda supaya mudah dikenali.

Baca Juga: Bakso Keju di Malang, Citarasa Nendang dan Lumer saat Digigit

“Keputusannya tetap tidak usah dibongkar, tapi ada penanda. Tadi saya minta ada penanda, jadi (batu) andesit warna berbeda, supaya rang tahu bahwa di sini ada rel yang diresmikan pada 1903,” ungkap Sutiaji.

Kawasan Kayutangan di Jalan Jendral Basuki Rahmat sendiri masih dipenuhi bangunan kuno, seperti Gereja Katolik Hati Kudus atau disebut Gereja Kayutangan, toko Avia, Kantor PLN Malang, hingga pertokoan Sarinah.

Pembangunan Malang Heritage bertujuan untuk melakukan penataan ulang daerah wisata Kayutangan.***

Editor: Devi Ratnaning Ayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x