MALANG TERKINI – Pemerintah dikabarkan melakukan perubahan untuk libur akhir tahun 2020 dan cuti bersama.
Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Perubahan tersebut terkait kondisi Indonesia yang memang saat ini belum benar-benar bebas dari pandemi corona.
Baca Juga: Libur Akhir Tahun 2020 dan Cuti Bersama Dipangkas
Terkait penentuan kebijakan libur akhir tahun 2020 ini, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyarankan supaya pemerintah berhati-hati.
Dilansir dari Antara, Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo hal tersebut kerna berkaitan dengan risiko peningkatan kasus virus corona di Tanah Air.
Kondisi libur panjang jika tidak diperhatikan dengan baik, dapat menjadi penyebab kenaikan angka positif COVID-19.
“Pemerintah berhati-hati dalam menentukan kebijakan liburan panjang pada akhir 2020, dikarenakan berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya, libur panjang dapat menyebabkan kenaikan kasus positif COVID-19,” papar Bamsoet.
Baca Juga: Revisi Cuti Bersama dan Libur Akhir Tahun Sesuai Arahan Presiden Jokowi
Tidak berhenti di situ saja, ia juga terus mengingatkan pemerintah melakukan 3T yaitu testing, tracing dan juga treatment.
Karena menurutnya, 3T yang dilakukan sampai saat ini belum maksimal. Karena itulah bisa meningkatkan risiko paparan virus corona.
Selain menyarankan hal itu, ia juga terus mendorong pemerintah bersama dengan pemerintah daerah dan juga Satuan Tugas Penanganan virus corona untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M.
Protokol kesehatan 3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan juga menjaga jarak.
Selain itu Bamsoet juga terus meminta masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya dalam dan tidak lengah.
Ia meminta masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada dan kapan saja. ***