Download Aplikasi Peduli Lindungi, Untuk Dapat Tiket Elektronik dan Regristasi Ulang Vaksin Covid-19

13 Januari 2021, 16:44 WIB
Aplikasi peduli lindungi /diambil dari tangkap layar google play store

MALANG TERKINI - Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) telah memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergensi (EUA) untuk vaksin Covid-19. Izin ini diberikan pada vaksin CoronaVac, produksi Sinovac Biotech Inc. yang bekerja sama dengan PT. Bio Farma.

Indonesia telah memulai program vaksinasi pertamanya pada hari ini Rabu, 13 Januari 2021 di Istana Negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi.

Selain itu, masyarakat yang terdaftar dalam vaksinasi Covid-19 sesi pertama bisa melakukan pengecekan di pedulilindungi.id.

Baca Juga: Raffi Ahmad Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Pertama Mewakili Generasi Milenial

Masyarakat yang terdaftar merupakan kloter pertama dari program vaksin COVID-19. Mereka akan mendapatkan vaksinasi hingga April 2021 mendatang.

Sebagaimana MalangTerkini.com kutip dari Pikiran Rakyat dalam artikel "Agar Dapat Tiket Elektronik, Peserta Vaksinasi Covid-19 Diminta Unduh Aplikasi Peduli Lindungi"

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengingatkan kepada semua peserta vaksinasi Covid-19 untuk segera mengunduh aplikasi Peduli Lindungi dari Playstore guna melakukan registrasi ulang pada aplikasi tersebut.

Ia mengatakan tahap awal vaksinasi akan dilakukan untuk tenaga kesehatan, untuk itu wajib mengunduh aplikasi Peduli Lindungi.

"Sesuai protap yang ada, tahap awal ini vaksinasi Covid-19 akan dilakukan untuk tenaga kesehatan. Jadi, bagi tenaga kesehatan yang tidak menerima SMS blast Peduli covid-19, maka wajib untuk mengunduh aplikasi ini," kata Harisson di Pontianak.

Dalam pelaksanaan registrasi ulang pada aplikasi Peduli Lindungi, tenaga kesehatan diminta kembali mengisi beberapa data dan diminta mengisi fasilitas kesehatan mana yang dipilih untuk pelaksanaan vaksinasi.

"Melalui aplikasi tersebut, tenaga kesehatan juga bisa memilih kapan waktu untuk vaksinasi yang disesuaikan dengan kesiapan dari nakes tersebut," ujar Harrison.

Akan mendapat tiket elektronik

Setelah mengisi data pada aplikasi Peduli Lindungi, Harrison mengatakan nantinya pendaftar akan mendapatkan tiket elektronik.

Baca Juga: Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Mengaku Gemeteran Saat Suntik Vaksin Pertama ke Jokowi

Dengan aplikasi tersebut, katanya, waktu dan tempat pelaksanaan vaksin akan diatur secara otomatis sesuai pilihan calon penerima vaksin, sehingga tidak terjadi kerumunan pada saat pelaksanaannya.

"Pada saat pelaksanaan vaksin, calon penerima vaksin dapat menunjukkan tiket yang di dapat pada fasyankes yang telah dipilih," katanya.

Di tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, kata Harisson, akan disediakan empat meja dimana pada meja pertama merupakan tempat pendaftaran, kemudian pada meja kedua merupakan tahap skrining di mana pada meja ini petugas kesehatan akan melakukan anamnesia dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (kormobid).

Selanjutnya, pada meja ketiga merupakan tempat vaksinasi dimana petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan aman.

Di sini petugas juga akan mencatat merek/jenis dan nomor batch vaksin yang diberikan kepada sasaran.

Selanjutnya di meja keempat akan dilakukan pencatatan dan observasi, dimana petugas akan mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare.

Di meja terakhir ini, sasaran akan diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI (gejala setelah vaksinasi).

Petugas juga akan memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi Covid-19 dan setelah selesai peserta akan mendapatkan kartu vaksinasi.

Baca Juga: BPOM Resmi Berikan Izin Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac

"Kita berharap proses vaksinasi untuk tenaga kesehatan ini dapat selesai pada akhir Februari mendatang, sehingga kita bisa melanjutkan proses vaksin tahap kedua untuk calon penerima vaksin lainnya yang telah ditentukan," kata Harisson.***(Julkifli Sinuhaji/ Pikiran Rakyat)

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler