Krisis Iklim Bahayakan Masyarakat di Daerah Pesisir Pantai, Tempat Tinggal Warga Tenggelam

2 Februari 2021, 13:59 WIB
Ilustrasi kapal nelayan. /Pixabay/suju

MALANG TERKINI – Krisis iklim yang telah terjadi di Indonesia dinilai cukup membahayakan bagi masyarakat, terutama penduduk yang tinggal di pesisir pantai. Penduduk harus bertahan hidup seiring dengan pengikisan pantai yang makin hari mengancam tempat tinggal para penduduk di daerah tersebut.

Dilansir dari Antara, Sekretaris Jenderal Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI) Masnuah mengatakan dengan tegas bahwa perubahan iklim telah memperburuk kondisi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Indonesia sejak lama.

Terjadinya krisis iklim ini tidak hanya mengancam wilayah tempat tinggal para penduduk, tapi juga mempengaruhi sumber penghasilan dan nyawa mereka. Terutama mayoritas penduduk yang tinggal di daerah ini bekerja sebagai nelayan.

Baca Juga: Peringatan Hari Lahan Basah Dunia 2 Februari, KLHK merilis 6 Kawasan Lahan Bahasa di Indonesia

Masnuah juga mengungkapkan bahwa tak sedikit nelayan yang meninggal di laur saat menangkap ikan akibat cuaca buruk yang disebabkan oleh krisis iklim.

Ia juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menorehkan perhatian mereka dan segera menyusun langkah-langkah dalam menangani masalah ini.

Diharapkan pemerintah segera menyusun rencana untuk melakukan pemulihan desa pesisir yang terkena abrasi dan terancam tenggelam secara berukur dan berkelanjutan.

Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Susan Herawati juga mengungkapkan hal yang sama, mereka mendesak pemerintah untuk segera memulihkan desa-desa pesisir Indonesia yang sudah dan tengah tenggelam.

Ia juga mengatakan bahwa kehidupan penduduk di daerah pesisir tergolong memperihatinkan karena setiap hari terancam pengikisan pantai atau abrasi yang disebabkan oleh krisis iklim dari perairan utara Jawa.

“Sejumlah ahli menyebit kenaikan air laut rata-rata sekitar 7,8 milimeter setiap tahun. Faktanya, bisa jadi lebih tinggi dari angka tersebut,” jelas Susan di Jakarta pada Selasa 2 Februari 2021, sebagaimana yang dikutip Malang Terkini dari Antara.

Baca Juga: Buktikan ke Anggota Komisi V DPR Bahwa NTT Lebih dari Komodo, Agung Afif Menampilkan Hasil Perjalanannya Mela

Susan juga telah melakukan kunjungan ke daerah pesisir pantai dan menemui masyarakat yang terdampak oleh tenggelamnya desa pesisir karena abrasi, sejumlah desa tersebut meliputi Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.

Ketika ia melakukan kunjungan, ia menemukan sejumlah catatan penting yang terjadi di desa tenggelam.

Seperti di Desa Tambaksari terdapat 10 keluarga yang masih bertahan hingga hari ini. Sebelumnya, tercatat ada 70 keluarga yang mendiami desa tersebut.

Tidak hanya di daerah tersebut, pengurangan penduduk akibat abrasi juga terjadi di sejumlah kawasan lain yang mengakibatkan wilayah tersebut tergenang air hingga kini.

Susan juga berpendapat bahwa pengikisan pantai yang menyebabkan daerah pesisir Sayung, Demak, tenggelam juga disokong dengan aktivitas manusia yaitu pengurukan Pelabuhan Tanjung Mas di Kota Semarang yang lokasinya tidak jauh dari lokasi tersebut.

Baca Juga: Menurut Fengshui, Jokowi Akan Ketiban Hoki di Imlek Tahun 2021

Hal itu juga didorong dengan kenaikan permukaan air laut yang begitu cepat. Perubahan iklim yang cepat seperti pemanasan global, menyebabkan gletser mencair dan menimbulkan level air laut makin naik setiap tahunnya.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler