Terungkap, Inilah Penyebab Terjadinya Suara Dentuman Misterius di Malang Menurut BMKG

5 Februari 2021, 06:27 WIB
Ilustrasi – BMKG mengonfirmasi sumber dentuman keras di Malang. /Pixabay/Jplenio

MALANG TERKINI – Suara dentuman yang masih terdengar hingga sekarang menyebabkan warga bertanya-tanya mengenai asal suara tersebut.

Suara tersebut sering kali terdengar oleh warga Malang dan sekitarnya.

Namun, suara tersebut bukan berasal dari aktivitas gunung berapi seperti Semeru dan Raung yang sebelumnya digadang-gadang jadi penyebab dikabarkan menjadi sumber dentuman.

Baca Juga: Dentuman keras di Malang Hingga Surabaya Bukan Berasal dari Gempa, BMKG Ungkapkan Hal Ini

Baca Juga: Dentuman Misterius Terdengar di Malang dan Sebagian Wilayah Jawa Timur, Ini 3 Kemungkinan Penyebabnya

Kabid (Kepala Bidang) Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG,  Daryono menjelaskan terkait munculnya fenomena sumber dari dentuman tersebut.

Sebagaimana dikutip Malang Terkini dalam postingan akun instagram @daryonobmkg pada 4 Februari 2021. Fenomena suara yang terjadi itu berasal dari fenomena petir.

“Menjawab misteri suara dentuman: Di sini tidak mendung tak ada petir kok ada dentuman?”, mengawali unggahan tersebut.

Selanjutnya ia menjelaskan jika penyebabnya adalah Tropospheric Ducting. 

Baca Juga: Suara Dentuman di Malang yang Misterius, BPBD: Bukan Dari Gunung Semeru dan Gunung Raung

Tropospheric Ducting yaitu kiriman petir yang sangat jauh. Tertindihnya lapisan udara dingin oleh udara hangat atau temperatur inversion membuat suara petir tidak menyebar.

Akhirnya suara petir tersebut menjalar ke muka bumi dan menyebabkan terjadinya suara seperti dentuman dari arah langit.

Tropospheric Ducting umumnya bisa terjadi selama musim panas terutama malam hari. Dalam periode cuaca yang cenderung stabil dan cerah fenomena ini akan umum terjadi.

Ketika musim panas diikuti dengan kondisi suhu yang dingin di malam hari, fenomena ini akan terjadi.

Untuk itu dianjurkan untuk seluruh warga Malang dan sekitarnya agar tetap jangan panik dan tidak percaya kabar hoax yang beredar. ***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Instagram @movreview Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler