Fadli Zon: Islamophobia Itu Sejenis Penyakit Hati dan Otak

23 Juni 2021, 07:27 WIB
Fadli Zon bicara soal Islamphobia /Twitter/@fadlizon

MALANG TERKINI – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan jika Islamphobia merupakan penyakit hati dan otak.

Pria kelahiran Jakarta 1 Juni 1971 tersebut mengatakan mereka yang Islamphobia harus diobati.

Islamophobia itu sejenis penyakit hati dan otak, org2 yg terjangkit harus diobati,” sebagainama dikutip Malang Terkini dari Twitter @faldizon Selasa 22 Juni 2021.

Baca Juga: Soal Rencana Dibukanya Sekolah, Fadli Zon: Segeralah Umumkan untuk Ditunda

Cuitan Fadli tersebut menanggapi pernyataan Annisa Pohan mengenai pihak-pihak yang mencurigai film anak-anak yang belakangan ini jadi bahan pembicaraan.

Menantu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut menganggap para buzzer yang menuding film anak-anak tersebut sebagai orang yang hidupnya penuh curiga tanpa alas an.

Kenapa ya buzzer-2 itu islamophobia padahal dirinya juga Islam ,film animasi berprestasi utk anak-2 bernuansa islam dengan nilai-2 positif aja jd masalah utk mereka.,” ujar Annisa melalui Twitter pribadinya @AnnisaPohan, Selasa 22 Juni 2021.

Ia mengajak masyarakat jauh dari para buzzer yang dianggapnya sebagai racun.

Twit Fadli Zon soal Islamphobia Twitter/@fadlizon

Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! jauhkan diri dari racun2 buzzers,” lanjutnya.

Belakangan publik dihebohkan oleh pernyataan beberapa pihak yang mengidetikkan film Nussa dengan kelompok radikal. Ada yang mengkritisi pakaian pada karakter film tersebut seperti pakaian Taliban.

Sontak pernyataan tersebut mendapat tentangan dari berbagai pihak, mulai dari artis hingga politisi.

Baca Juga: Soroti Sekolah Tatap Muka Dibuka Bulan Juli 2021, Fadli Zon: Sangat Berbahaya

Nussa adalah sebuah serial animasi Indonesia yang diproduksi oleh studio animasi The Little Giantz dan 4Stripe Productions. Animasi ini ditayangkan pada layanan berbagi-video YouTube sejak November 2018.

Nussa dalam film tersebut adalah anak laki-laki berusia 9 tahun yang hadir sebagai karakter utama di cerita ini memiliki sifat anak kecil pada seusianya.

Di antara teman-temannya, Nussa sering kali menjadi problem solver pada sebuah konflik di cerita tertentu. Dengan berbekal pengetahuan tentang agama yang cukup luas, Nussa dijadikan sebagai role model adik dan para sahabat.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Twitter Fadli Zon

Tags

Terkini

Terpopuler