Rocky Gerung Tanggapi Tindakan Mahfud MD terkait Jokowi End Game

29 Juli 2021, 07:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD /Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI -  Rocky gerung  tanggapi tindakan Instana terkait isu demo Jokowi End Game.

Rocky menyebutkan bahwa Istana tidak memiliki pola dalam menangani tekanan publik.

Pernyataan ini diunggah dalam diskusi virtualnya bersama Hersubeno Arief di akun Youtube Rocky Gerung Official pada 28 Juli 2021.  

Baca Juga: Rocky Gerung Puji Puan Maharani dan Annisa Pohan

Rocky mengeluarkan pernyataan tersebut menanggapi Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan telah melakukan rapat di Istana terkait isu tersebut.

Namun seperti diucapkan oleh Hersubeno, Mahfud MD akhirnya mengkonfirmasi bahwa isu demo Jokowi End Game itu merupakan pekerjaan orang iseng.

Diketahui, terdapat tujuh orang yang yang memunculkan isu tersebut dan sudah menyampaikan permohonan maaf.

“Yang nangkap orang iseng itu suruh buzzer saja, tidak usah rapat istana,” ujar Rocky.

Hersubeno menambahkan bahwa ia melihat Istana mengalami kepanikan. Sementara menurutnya masyarakat terlihat tenang-tenang saja.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Undang MUI Berdialog Bahas Penanganan Covid-19

“Saya komunikasi ke teman-teman BEM, dan mereka menyatakan tidak tahu menahu terkait hal itu,” jelas Hersubeno.

Diskusi virtual tersebut juga merespon Menko Polhukam yang  mengungkapkan bahwa rapat itu dilakukan bersama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Kepala Kejaksaan, Jaksa Agung Panglima Abri dan Polri.

“Kepanikan itulah yang dibaca oleh rakyat bahwa istana tidak memiliki pola dalam menangani tekanan publik,” kata Rocky.

Melihat kesertaan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rapat di Istana, Hersubeno menyatakan bahwa masyarakat menginginkan bahwa badan intelijen Indonesia adalah betul-betul badan intelijen  yang kuat.

“Kita pengen agar tidak hanya memata-matai rakyat sendiri, tetapi juga memata-matai kekuatan asing yang mungkin masuk ke Indonesia,” kata Hersubeno menambahkan.  

Rocky Gerung juga menjelaskan bahwa rapat Istana merupakan bentuk kecurigaan pada pihak-pihak tertentu.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Indonesia Tidak Punya Data Pemilih Sah yang Kredibel

Menurutnya, tuduhan-tuduhan itu sering dicuitkan oleh para buzzer. Ia kemudian mengutip bahwa Jusuf Kalla (JK) juga menyebutkan buzzer sebagai masalah baru di negeri ini.

“jadi keberadaan buzzer ini memburukkan citra kita di luar negeri dan memecah belah bangsa,” tegas laki-laki yanag biasa dipanggil Profesor itu.

Lebih lanjut, Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu menyebut buzzer ini lebih bahaya dari covid-19. Dia menganalogikan jika buzzer ini adah covid, maka ini adalah varian Tera.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler