Fadli Zon Sebut Mural Jokowi 404 Not Found Tidak Perlu Jadi Perkara Hukum Serius

18 Agustus 2021, 17:25 WIB
Fadli Zon bedah kemerosotan demokrasi dalam pemidanaan kasus Mural Jokowi 404 Not Found. /Twitter/@fadlizon

MALANG TERKINI–Politisi Partai Gerindra Fadli Zon kritik perlakukan pemidanaan terhadap pelaku pembuat mural  Jokowi 404 Not Found.

Kritik ini disampaikan Fadli dalam unggahan Youtube Fadli Zon Official pada Rabu sore, 18 Agustus 2021.

Menurutnya mural Jokowi 404 Not Found bukanlah sesuatu yang pantas membuat pemerintahan yang menganggap diri demokratis menjadi gentar.

Baca Juga: Fadli Zon Imbau Pemerintah Hentikan Kedatangan TKA Cina

Mural Jokowi 404 Not Found adalah bentuk kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dijamin dalam negara demokrasi.

Kasus Mural di Kota Tangerang berisi karikatur Presiden dengan tulisan 404 Not Found tidak seharusnya menjadi perkara hukum yang serius, seandainya Presiden menempatkan diri dalam posisi egaliter di dalam sistem hukum kita,” ujar Fadli.

Peringatan hari kemerdekaan seharusnya membuat semua orang mampu merayakan kemerdekaan dari keterjajahan.

Pembungkaman yang terjadi saat ini tidak seharusnya dilakukan karena mencederai perjuangan para pendahulu dalam melawan keterjajahan.

Atas dasar inilah, level demokrasi yang diterapkan di Indonesia terus menerus mengalami kemerosotan.

Baca Juga: Fadli Zon Tagih Janji Jokowi 7 Tahun Lalu untuk Produksi Mobil Esemka

Fadli juga mengutip pemikiran Bung Hatta yang menyebut salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah kebebasan.

Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan berpendapat, kebebasan berserikat, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, serta kebebasan menjalankan agama dan keyakinan masing-masing.

Kita seharusnya merayakan kemerdekaan tanpa pembungkaman,” kata anggota DPR RI itu.

Ia menerangkan bahwa 76 tahun Indonesia merdeka, negara masih mengalami stagnasi demokrasi.

Hal ini dilihat dari lembaga yang menjadi icon demokrasi seperti KPK dan MK yang mengalami reduksi independensi.

Selain itu menurut data BPS, jumlah indikator vital demokrasi mengalami penurunan seperti kebebasan berbicara, berkumpul dan peran partai politik. ***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Youtube/FadliZon

Tags

Terkini

Terpopuler