Mengenang Letusan Dahsyat Gunung Krakatau 26 Agustus 1883 Pemisah Jawa-Sumatera

27 Agustus 2021, 06:20 WIB
Ilustrasi Tragedi letusan Gunung Krakatau 26 Agustus 1883 /Pixabay/SEI

MALANG TERKINI – Tanggal 26 Agustus 1883 menyimpan salah satu sejarah penting bagi masyarakat Indonesia. 

Yaitu tentang peristiwa bencana alam paling agung letusan Gunung Krakatau yang berhasil meruntuhkan Kaldera.

Dampak dari letusan Gunung Krakatau pada saat itu adalah terpisahnya antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Baca Juga: Lirik Lagu Indonesia Raya Karya WR Supratman Lengkap dengan Sejarah Singkatnya

Dulunya memang menjadi satu kesatuan dataran sangat panjang yang terbentang dari ujung timur Jawa sampai ujung utara Sumatera.

Akibat letusan gunung berapi tersebut, kini menjadi selat Sunda yang menghubungkan antara Merak di Jawa dan Bakauheni di Sumatera.

Kawasan Selat Sunda memang merupakan kawasan yang sering mengalami bencana yang diakibatkan oleh Gunung Krakatau.

Letusan Gunung Krakatau yang paling fenomenal ialah letusan yang terjadi pada tahun 1883 yang mengakibatkan seluruh dunia tertutup awan.

Dikutip Malang Terkini dari postingan Twitter @DaryonoBMKG, gejala awal letusan Gunung Krakatau memang telah dimulai sejak bulan Mei 1883.

Puncak letusan Gunung Krakatau baru terjadi pada tanggal 26 Agustus yang berhasil meruntuhkan kaldera

Berlanjut pada 27 Agustus 1883, dua per tiga badan Gunung Krakatau runtuh dalam letusan berantai.

Baca Juga: Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 Peristiwa Rengasdengklok

Oleh karenanya, letusan Gunung Krakatau ini dianggap sebagai letusan gunung berapi yang paling mematikan dan paling merusak.

Tercatat, sebanyak 36.417 korban jiwa melayang akibat bencana alam dahsyat ini ditambah dengan terjadinya tsunami.

Menurut catatan History of Geology peristiwa tersebut dilaporkan pertama kali oleh seorang telegrapher di Anyer, Jawa.

Telegrapher tersebut mengirimkan pesan yang berbunyi Krakatau meletus pada tanggal 26 Agustus 1883.

Krakatoa meletus. Asap & Kegelapan di sekitar." Kurang dari 24 jam kemudian vulkanik akan meledak dalam salah satu ledakan terbesar yang pernah dialami manusia,” tulis telegrapher tersebut.***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Twitter/@DaryonoBMKG

Tags

Terkini

Terpopuler