MALANG TERKINI - Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo diundang podcast Deddy Corbuzier pada unggahan 21 September 2021.
Dalam perbincangannya, Kaesang awalnya ditanya-tanya oleh Deddy Corbuzier apakah dirinya tidak tertarik untuk masuk politik.
Perbincangan mengalir, sampai Deddy Corbuzier membahas bisnis yang digeluti putra bungsu Presiden Jokowi tersebut.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Akui Berguru Pada Gus Baha Lewat YouTube: Gua Belajar Banyak Banget
"Kenapa lo enggak masuk politik?" tanya Deddy Corbuzier.
"Karena enggak ada tempat, masak Jakarta. Bisa sih 2024 umur saya pas 30," kata Kaesang.
"Bukan masalah mau enggak mau, tapi enggak akan ada yang nyoblos saya," imbuh owner Sang Pisang ini.
Kaesang mengaku dirinya tidak pantas dipolitik. Lebih pantas terjun ke dunia bisnis.
Baca Juga: Komentari Gus Baha, Deddy Corbuzier: Kyai Desa yang Berwawasan Internasional
Dia sebetulnya tertarik. Namun jika melihat dinamikanya. Dibanding dengan gaji walikota, lebih banyak gaji dirinya.
Apalagi menjadi pejabat negara menurut Kaesang perlu bertanggung jawab pada masyarakat.
"Bertanggungjawab pada ratusan warga, mending saya santai-santai menikmati hidup," kata Kaesang.
Menjadi wali kota juga harus fokus, tidak bisa mengurus bisnis.
"Aku enggak percaya cuma bisnis pisang goreng, lo anak presiden harusnya batu bara," tanya Deddy Corbuzier.
Mendengar pertanyaan dari Deddy, Kaesang mengaku bukan hanya bisnis Pisang yang ia jalankan.
Baca Juga: Komentari Video Santri Tutup Telinga Viral, Deddy Corbuzier: Kemarin Saya Goblok
"Sebenarnya bisnis pisang goreng awalnya untuk dipakai belajar. Di situ bukan berati cuman usaha pisang goreng, ada usaha rakyat," ucap Kaesang.
Anak presiden Jokowi ini mengaku bahwa gajinya lebih besar dibandingkan dengan pendapatan ayahnya.
"Gajinya bapak kecil. Saya kasih tahu rekening saya, "Bapak enggak ada duit. Pabriknya Bapak saya beli cast sekarang," tutur Kaesang mengisahkan tentang ucapannya pada Ayahnya.
"Karena namanya bisnis berkembang, sedangkan bisnisnya bapak stagnan di situ saja," imbuhnya.
Kaesang mengaku ia yang bertanggungjawab atas bisnis bapaknya. Yang diketahui sebelum menjadi presiden telah memiliki perusahaan dibidang furniture.
Karena menurutnya menjadi seorang Presiden tidak bisa mengurus bisnis. Harus fokus pada tugas-tugas keprisedanan.
Itulah mengapa Kaesang menyebut gajinya lebih besar sebagai pengusaha, dibandingkan ayahnya yang seorang presiden.***