Patung Sejarah G30S PKI Diambil oleh Penggagasnya, Fadli Zon: Benda Museum tak Bisa Diangkut Seenaknya

30 September 2021, 12:17 WIB
Poitisi Fadli Zon turut mengomentari diobngkarnya diorama /Julita chen/Tangkapan layar/Youtube/

MALANG TERKINI - Jelang hari peringatan G30S PKI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyoroti hilangnya patung Soeharto, Nasution, dan Sarwo Edhie di Museum Dharma Bhakti.

Menurut Gatot, raibnya patung yang mengenang G30S PKI itu mengindikasikan sudah ada penyusupan paham komunis di tubuh TNI, tepatnya di Kostrad.

Pangkostrad Dudung Abdurachman memberi klarifikasi terkait tidak adanya patung sejarah G30S PKI tersebut di museum.

Baca Juga: Bukan G30S PKI, Ada Sejarah Tersembunyi pada Tanggal 30 September: Pancasila Bakal Jadi Dasar PBB

Dudung menjelaskan bahwa dulunya memang ada patung Nasution, Soeharto, dan Sarwo Edhie di Museum Dharma Bhakti Kostrad.

Patung tiga tokoh tersebut menggambarkan situasi setelah terjadinya penculikan para jenderal pada peristiwa G30S PKI.

Tapi, kata Dudung, patung-patung tadi diambil oleh yang punya ide untuk membuat, yaitu Letjen Purnawirawan AY Nasution, setelah meminta izin kepadanya.

Dudung mengaku tidak bisa menolak permintaan AY Nasution yang merasa berdosa telah membuat patung-patung itu menurut keyakinan agamanya.

Baca Juga: 15 Ucapan Peringatan G30S PKI, Bermakna dan Cocok Dijadikan Status Sosial Media

Pangkostrad tersebut juga membantah jika tidak adanya patung diorama tadi diindikasikan bahwa AD telah disusupi PKI. Menurutnya, itu tudingan keji.

Sementara itu, politikus partai Gerindra, Fadli Zon ikut menanggapi hal tersebut melalui akun Twitter-nya.

Menurut Fadli, benda yang ada di museum itu tidak bisa diambil seenaknya atas permintaan seseorang.

"Tidak bisa benda museum seenaknya diangkut atas permintaan seseorang," cuit Fadli sebagaimana dikutip MalangTerkini dari akun Twitter @fadlizon pada 30 September 2021.

"Apalagi menyangkut tonggak sejarah penting bangsa kita. Ini kesalahan yg fatal," sambungnya.

Dalam cuitan yang lain, mantan Wakil DPR RI itu juga menyindir Letjen Dudung yang dulu pernah menyuruh untuk menurunkan baliho-baliho di Jakarta.

"Setelah baliho, kini patung," ujar @fadlizon. ***

Editor: Yuni Astutik

Tags

Terkini

Terpopuler