Ganjar Pranowo Sebut Petani Tembakau Tumpuan Ekonomi Indonesia

2 Oktober 2021, 19:23 WIB
Petani Tembakau perlu diberdayakan sehingga memperoleh kemapanan ekonomi. Hal ini karena berbicara tembakau bukan hanya perkara rokok, melainkan masih banyak hal lain yang bisa dieksplorasi darinya. /Dok Humas Pemprov Jateng

MALANG TERKINI -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebut Petani Tembakau adalah tumpuan ekonomi Indonesia.

Hal ini karena Petani Tembakau menjadi Hulu Industri rokok di negeri ini. Sementara, Cukai rokok yang diterima negara mencapai ratusan triliun.

Petani Tembakau sebagai tumpuan ekonomi Indonesia ini dibuktikan dengan data Rp170-an triliun cukai rokok  diterima negara pada tahun 2020.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Banyak Orang yang Menggantungkan Hidup di Batang Rokok

Ganjar Pranowo mengungkap bahwa di tahun 2022 mendatang, cukai rokok ditargetkan mencapai 203 triliun. Jumlah ini telah diputuskan oleh Pemerintah pada Agustus 2021 kemarin.

Jumlah cukai yang diterima negara dari rokok ini lebih banyak dari jumlah yang disumbangkan dari industri migas yang hanya 96 triliunan pada 2020.

Jumlah ini dipaparkan Ganjar Pranowo dalam video di Instagramnya @ganjar_pranowo pada 2 Oktober 2021.

Ia menyebut bahwa dirinya tidak merokok dan tidak sedang mengajak untuk merokok. Ia hanya merasa perlu untuk menjelaskan bahwa petani rokok adalah salah satu tumpuan ekonomi Indonesia.

Sayangnya, ia mendapatkan keluhan bahwa kesejahteraan Petani Tembakau tidak seperti yang diharapkan.

Petani memiliki daya tawar yang rendah. Ketika perusahaan telah mematok harga, maka mereka tidak memiliki bargaining.

Baca Juga: Ditanya Keputusan Capres dan Cawapres, Ganjar Pranowo: Itu Bahaya

Selain itu, kenaikan cukai memiliki dampak besar pada petani. Ketika cukai naik, perusahaan mengurangi serapan. Sehingga, harga tembakau menjadi anjlok.

Ganjar Pranowo menerangkan bahwa dahulu pernah ada wacana mengubah komoditi tembakau menjadi kayu manis dan kopi.

Namun ternyata, impor tembakau dari luar negeri justru malah semakin banyak. Pada tahun 2015 impor tembakau mencapai 75 ribu ton.

Demikian di tahun-tahun berikutnya semakin meningkat. Dalam catatannya, laki-laki 53 tahun itu menyebut tahun 2018, impor tembakau mencapai 121 ribu ton

Para Petani (tembakau) telah menjadi salah satu tumpuan ekonomi negara, jangan sampai mereka merasa sedih, merasa tidak diperhatikan,” kata Gubernur berusia 53 tahun itu.

Berbicara tembakau tidak hanya perkara rokok, tapi juga bisa dijadikan sebagai bahan riset. Dengan ini, Ganjar Pranowo mengajak untuk turut aktif menangani persoalan tersebut.

Ayo kita rawat heritage ini, kita lindungi petani dan optimalkan industrinya,” imbuh Ganjar.***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Instagram/@ganjar_pranowo

Tags

Terkini

Terpopuler