MALANG TERKINI – Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia adalah dengan menutup pintu untuk pengunjung internasional di Pulau Dewata, Bali.
Setelah penutupan sementara yang dilakukan, Jokowi selaku Presiden Indonesia mengumumkan akan membuka kembali rute penerbangan internasional.
Melalui akun Instagramnya, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan membuka penerbangan internasional di Bali mulai tanggal 14 Oktober mendatang.
Hal itu dikarenakan penghasilan utama masyarakat di pulau dewata itu berasal dari sektor pariwisata.
“Pemerintah memutuskan untuk membuka penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mulai 14 Oktober 2021. Aktivitas ekonomi Bali kembali dibuka, dan ini penting mengingat sumber utama penghasilan masyarakat berasal dari sektor pariwisata,” kata Jokowi @jokowi, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Ia juga meminta agar pihak pemerintah dan tentunya masyarakat Bali mempersiapkan segalanya dengan baik menjelang jadwal pembukaan penerbangan.
Baca Juga: Vaksin Covid-19, Bantuan dari Prancis Tiba di Bandara Soekarno Hatta
Tujuannya agar penyebaran Covid-19 tetap terkendali meski wisatawan luar memasuki pulau tersebut.
Selama masa pandemi, wisatawan asing yang berkunjung ke Bali dilaporkan menurun hingga 97 persen.
Sedangkan wisatawan nusantara menurun 27 persen, dan tingkat hunian kamar hotel tidak lebih dari 20 persen.
Baca Juga: 5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac, Tahap ke-42 Tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Jokowi mengaku optimis dan memutuskan pembukaan penerbangan internasional ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan melihat jumlah vaksinasi di Provinsi Bali.
Per tanggal 8 Oktober 2021, jumlah vaksinasi telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis keduanya telah lebih dari 80 persen.
Ia juga mengatakan Indonesia harus belajar dari pengalaman negara lain dalam menghadapi Covid-19.
Baca Juga: Link Pengumuman PPPK Guru 2021 Tahap I Lengkap Jadwal Seleksi P3K Tahap II
Termasuk bagaimana negara lain tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Ia mengatakan beberapa negara menjadikan vaksin sebagai hal yang sangat penting di masa seperti ini.
Sehingga dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, angka kasus kematian saat aktivitas ekonomi dibuka masih tetap rendah. ***