Viral Video Kekerasan, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar Dinonaktifkan

26 Oktober 2021, 11:37 WIB
Pemukulan oleh Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar berakibat penonaktifan /Instagram @humaspolseknunukan

MALANG TERKINI – Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar akhirnya dinonaktifkan pasca viralnya video kekerasan yang dilakukannya terhadap salah satu anggotanya.

Sebelumnya, Kapolres Nunukan sempat terekam kamera sedang melakukan pemukulan dalam sebuah acara yang dihadirinya.

Dalam video berdurasi 43 detik tersebut, seorang anggota kepolisian berinisial SL sedang berdiri menghadap ke arah tamu undangan. Kemudian beberapa wanita mencoba memindahkan meja yang berada tepat di belakang SL.

Baca Juga: Viral Video Kereta LRT Jabodebek Tabrakan di Ruas Munjul Jakarta Timur saat Uji Coba

SL pun berinisiatif membantu mengangkat meja dari salah satu sisi. Saat itulah Kapolres Nunukan berlari dari arah tamu dan langsung menendang anggotanya tersebut.

AKBP Syaiful Anwar langsung menendang SL di perut bagian bawah dan langsung dilanjutkan dengan memberi beberapa pemukulan di wajah SL.

SL tidak melawan dan hanya menerima tendangan dan pukulan tersebut hingga tertunduk di pojok ruangan.

Video ini pun kemudian viral dan mendapat berbagai komentar dari warganet. Banyak yang menyayangkan kejadian penganiayaan dilakukan oleh oknum polisi.

Hingga akhirnya Polda Kalimantan Utara memutuskan untuk memberhentikan AKBP Syaiful Anwar dari jabatannya sebagai Kapolres Nunukan.

Dilansir Malang Terkini dari Instagram yang diunggah akun @pikiranrakyat, pihak kepolisian setempat pun memberikan pernyataannya.

Atas kejadian viralnya Kapolres Nunukan, Kapolda Kaltara memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan pemeriksaan awal, kemudian Karo SDM akan menerbitkan SKEP nonaktifkan Kapolres Nunukan,” ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan.

Baca Juga: Viral! Tes CPNS 2021 Kemenkumham Jatim Diawasi Pink Soldier Squid Game

Bila nantinya AKBP Syaiful Anwar terbukti bersalah, maka pihaknya menyebut akan ada proses lanjutan.

Hingga saat ini belum dijelaskan latar belakang kejadian kekerasan tersebut. Pihak Kapolda telah mencoba menghubungi Kapolres Nunukan namun belum ada jawaban.

Syaiful Anwar adalah lulusan akademi kepolisian pada tahun 1999 dan langsung ditempatkan di Korps Brimob Polri.

Ia menempuh beberapa pendidikan kepolisian untuk mencapai posisi yang lebih tinggi. 

Sebagai contoh, pada tahun 2000 ia menjalani Pendidikan dasar Brimob setelah lulus dari Akpol. Pada tahun 2013 hingga 2017 ia menjalani Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan (sespimmen).

Ia diangkat sebagai panglima garda depan Batalyon Brimobda pada 2018 hingga akhirnya ia diangkat menjadi Komandan Batalyon Gegana Polda Jawa Tengah. ***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Instagram/@pikiranrakyat

Tags

Terkini

Terpopuler