Sejarah dan Teks Sumpah Pemuda, Kenang Jasa Pahlawan Sekaligus Peringati Hari Sumpah Pemuda

27 Oktober 2021, 12:54 WIB
Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021 /Lingkar Madiun

MALANG TERKINI - Pada setiap tanggal 28 Oktober di Indonesia, diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda adalah ikrar dari pemuda-pemudi yang menyatakan bertanah-air, berbangsa dan berbahasa satu: Indonesia.

Ikrar Sumpah Pemuda itu merupakan hasil putusan Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928 yang digagas oleh Persatuan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).

Baca Juga: Sambut 28 Oktober 2021 dengan Twibbon Selamat Hari Sumpah Pemuda, Pasang Frame Foto PNG dari Twibbonize

Atas inisiatif PPPI, Kongres Pemuda II diselenggarakan di tiga gedung dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Kongres tersebut dihadiri beberapa organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Rapat Pertama

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng, pada Sabtu, 27 Oktober 1928.

Soegondo dalam sambutannya, mengharapkan kongres tersebut dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Kemudian dalam acara itu, Moehammad Jamin menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Ia menyebutkan 5 faktor yang menurutnya bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Baca Juga: Naskah Sumpah Pemuda dan Sejarah Singkatnya yang Harus Kamu Tahu

Rapat Kedua

Rapat kedua dilangsungkan pada Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.

Kedua pembicara dalam rapat tersebut, yaitu Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan.

Selain itu, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah, dan anak juga harus dididik secara demokratis.

Rapat Ketiga

Rapat yang ketiga dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat pada Minggu, 28 Oktober 1928.

Dalam rapat tersebut, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sedangkan Ramelan, mengemukakan bahwa gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Menurutnya, gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup, diperdengarkan lagu “Indonesia” karya W.R. Supratman dan disambut dengan sangat meriah oleh para peserta.

Baca Juga: Teks Asli dan Sejarah Singkat Lahirnya Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Lalu Kongres II tersebut ditutup dengan membacakan rumusan hasil kongres berdasarkan pokok-pokok pikiran yang berkembang.

Para pemuda yang hadir mengucapkan rumusan itu sebagai Sumpah Setia yang  dikenal dengan Sumpah Pemuda, berbunyi:

Pertama, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga, Kami Putra-Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler