Google Doodle Hadirkan Sosok Komposer Indonesia Ismail Marzuki pada Hari Pahlawan Nasional 2021

10 November 2021, 19:32 WIB
Google Doodle pada Hari Pahlawan Nasional 2021 tampilkan sosok Ismail Marzuki dengan pose memainkan biola. /Tangkap Layar Google.com

MALANG TERKINI - Google Doodle merayakan komposer, penulis lagu, dan musisi Indonesia Ismail Marzuki (atau disebut juga Bang Ma'ing), yang merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, pada 10 November 2021.

Sebagian besar rakyat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Ismail Marzuki, pencipta lagu Gugur Bunga yang irama dan liriknya sangat melankolis serta mengharukan.

Ismail Marzuki lahir pada 11 Mei 1914 di Kwitang, Jakarta (dulu Batavia) dari keluarga Betawi yang kaya saat wilayah itu berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.

Baca Juga: Inilah 4 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021

Dia menggubah sekitar 202 hingga 240 lagu di suatu tempat di kisaran tahun 1931 dan 1958, termasuk berbagai lagu patriotik terkenal.

Sejak dini Ismail Marzuki menikmati musik, mendengarkan lagu-lagu di gramofon keluarga berulang-ulang dan mencari tahu cara memainkan rebana, ukulele, dan gitar.

Ismail Marzuki belajar di sebuah sekolah dasar untuk penduduk asli Indonesia, HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Menteng dan kemudian melanjutkan ke sekolah menengah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) berbahasa Belanda di Jalan Mendjangan (sekarang Jalan Kwini I) di Jakarta.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan! Berikut 5 Nama Pahlawan Indonesia yang Mungkin Belum Anda Tahu

Dengan latar bendidikan tersebut, Ismail Marzuki menjadi fasih berbahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda. Ia juga belajar agama di Madrasah Unwanul Wustha.

Bagaimanapun, dia tidak belajar musik secara resmi, melainkan otodidak.

Pada tahun 1931, Ismail Marzuki menggubah lagu pertamanya berjudul O Sarinah, yang berkisah tentang rakyat yang menderita.

Di antara komposisinya yang paling populer adalah Halo, Halo Bandung, Rayuan Pulau Kelapa (1944, Solace di Pulau Kelapa), Gugur Bunga di Taman Bakti (1945, Bunga Jatuh di Taman Bakti), dan Selendang Sutera ( 1946, Gulungan Sutra).

Baca Juga: TWICE Pecahkan Rekor Pribadinya Untuk Pre-Order Album Studio Terbarunya

Ismail Marzuki memulai karir musiknya dengan bergabung dengan Lief Java Orchestra pada pertengahan tahun 1930-an.

Pada tahun 1955, Ismail Marzuki mengambil alih posisi pimpinan Orkestra Studio Jakarta yang terhormat dan menciptakan lagu Pemilihan Umum, tema musik dari pemilihan independen pertama di Indonesia.

Pada tahun 1957, Ismail Marzuki menggubah lagu terakhirnya, Inikah Bahagia. Setelah itu ia memimpin Orkestra Studio Jakarta, Orkestra Studio Bandung, dan kemudian orkes Hoso Kanri Kyoku pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Baca Juga: Buat Alternatif Jumlah Kandang yang Berbeda, Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 Halaman 128

Ismail Marzuki meninggal pada tanggal 25 Mei 1958 di rumahnya di Tanah Abang, Jakarta.

Sejumlah besar lagu Ismail Marzuki telah direkam ulang dan dirilis dalam berbagai genre, termasuk musik pop dan keroncong.

Beberapa lagunya, antara lain Halo, Halo Bandung, Gugur Bunga, Melati di Tapal Batas, Selendang Sutra, Pahlawan Muda, dan Rayuan Pulau Kelapa, dinilai wajib diajarkan di sekolah.

Pada 17 Agustus 1961, Ismail Marzuki mendapat penghargaan Wijaya Kusuma pertama dari Presiden Soeharto.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Bertema Perjuangan Bangsa Indonesia, Cocok Untuk Peringati Hari Pahlawan

Pada tahun 1968, Ismail Marzuki secara anumerta dihormati dengan penciptaan dan pembukaan Taman Ismail Marzuki yang terkenal (TIM). Taman itu merupakan tempat budaya dan taman di Menteng, Jakarta Pusat.

Ismail Marzuki dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada November 2004 oleh pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kini masyarakat dapat mengetahui tentang Ismail Marzuki di TIM, yang menampilkan koleksi pribadinya termasuk lagu-lagu dalam tulisan tangan dan beberapa dari banyak instrumennya.

Pada 10 November 2021, Google menampilkan Doodle di berandanya untuk merayakan Ismail Marzuki. Google Doodle diwakili oleh artis tamu asal Indonesia, Ykha Amelz.

Lagu-lagu patriotik Ismail Marzuki menempatkannya sebagai pahlawan nasional selama gerakan kemerdekaan negara.

Pada hari ini di tahun 1968, pemerintah Indonesia menghormati warisannya dengan memperkenalkan apa yang sekarang menjadi Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (TIM), yang berfungsi sebagai pusat pelestarian warisan budaya Indonesia dan pengembangan inventif dalam seni rupa, musik, teater, tari, dan film.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Time Bulletin

Tags

Terkini

Terpopuler