WHO Rilis Perkembangan Informasi Varian Baru Omicron

30 November 2021, 06:55 WIB
WHO upayakan penelitian bersama banyak ilmuwan untuk memahami varian Covid-19 baru /PIXABAY/Thiagolazarino

MALANG TERKINI – Semenjak WHO menetapkan Omicron sebagai varian baru COVID-19 terbaru pada 26 November lalu, para peneliti di Afrika Selatan dan di seluruh dunia kini melakukan penelitian untuk lebih memahami banyak aspek Omicron serta akan terus membagikan temuannya.

Keputusan ini berdasarkan pada bukti yang diberikan Kelompok Penasehat Teknis WHO tentang Evolusi Virus (TAG-VE) bahwa Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya.

WHO menjabarkan ringkasan dari temuan berikut pada situs resminya.

Baca Juga: WHO Peringatkan Jika Covid -19 Varian Baru, Omicron Bisa Timbulkan Risiko yang Tinggi

Informasi terkini tentang Omicron

Sejauh ini, yang temuan peneliti yang dirangkum oleh WHO adalah sebagai berikut:

1. Belum jelas apakah Omicron lebih mudah menular dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta. Penderita COVID-19 memang meningkat di wilayah Afrika Selatan, tetapi studi epidemiologi masih berusaha memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya.

Baca Juga: Terbaru! Info Lokasi dan Jadwal Vaksin Covid-19 Malang Raya Gratis untuk Umum, Bisa Daftar di Tempat

2. Tingkat keparahan penyakit belum jelas. Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya. Infeksi awal yang dilaporkan terjadi di kalangan mahasiswa dengan infeksi ringan. Selain itu, semua varian COVID-19, termasuk varian Delta yang dominan di seluruh dunia, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan, sehingga pencegahan selalu menjadi kunci.

Efektivitas penanganan SARS-CoV-2 sebelumnya

Bukti awal menunjukkan bahwa mungkin ada peningkatan risiko infeksi ulang pada penyintas COVID-19. Namun, WHO menyatakan informasi lebih lanjut tentang hal ini akan tersedia dalam beberapa hari dan minggu mendatang.

Baca Juga: Berawal dari Novel, 'Dikta dan Hukum' Akan Tayang di WeTV, Berikut Sinopsis Singkatnya.

· Efektivitas vaksin: WHO bekerja sama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada tindakan pencegahan, termasuk vaksin. Vaksin saat ini tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian.

· Efektivitas tes: Selain tes PCR, studi sedang dilakukan untuk menentukan apakah ada dampak pada jenis tes lain, termasuk tes deteksi antigen cepat.

· Efektivitas pengobatan saat ini: Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blockers masih akan efektif untuk menangani pasien dengan COVID-19 yang parah. Perawatan lain akan dinilai untuk melihat apakah masih efektif terhadap varian Omicron.

Baca Juga: Berdasarkan Kisah Nyata Perjuangan Menghadapi Perdagangan Anak, Inilah Sinopsis Film Trade Of Innocents

Studi yang sedang berlangsung

Saat ini, WHO sedang berkoordinasi dengan sejumlah besar peneliti untuk melakukan studi dalam menilai penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), kinerja vaksin dan tes diagnostik, serta efektivitas pengobatan.

WHO menyatakan informasi lebih lanjut akan muncul dalam beberapa hari dan minggu mendatang. TAG-VE WHO akan terus memantau dan mengevaluasi data untuk menilai bagaimana mutasi pada Omicron mengubah perilaku virus.

Baca Juga: Covid-19 Bermutasi Lagi, Apa yang Dikhawatirkan Para Ilmuwan dari Varian Baru Omicron?

Tindakan yang disarankan untuk negara

Karena Omicron telah ditetapkan sebagai Variant of Concern, WHO merekomendasikan agar semua negara meningkatkan pengawasan dan pengusutan kasus, yakni:

· berbagi urutan genom pada database yang tersedia untuk umum, seperti GISAID

· melaporkan kasus atau klaster awal ke WHO

· melakukan penyelidikan lapangan dan penilaian laboratorium untuk lebih memahami jika Omicron memiliki karakteristik penularan atau penyakit yang berbeda, atau berdampak pada efektivitas vaksin, terapi, diagnostik, atau kesehatan masyarakat dan tindakan sosial.

WHO menghimbau agar negara-negara terus menerapkan langkah-langkah kesehatan untuk mengurangi sirkulasi COVID-19 menggunakan analisis risiko dan pendekatan berbasis sains dan meningkatkan kapasitas medis untuk mengelola peningkatan kasus.

Himbauan pada masyarakat

Langkah paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 antara lain:

1. menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain dengan memakai masker

2. buka jendela untuk meningkatkan ventilasi dan hindari ruangan yang penuh sesak

3. menjaga tangan tetap bersih

4. menutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu

5. menjalani vaksinasi

WHO menyatakan akan terus memberikan pembaruan saat lebih banyak informasi telah tersedia, termasuk setelah pertemuan TAG-VE. Selain itu, informasi akan tersedia di platform media digital dan sosial WHO.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: WHO

Tags

Terkini

Terpopuler