MALANG TERKINI – Kasus dugaan kekerasan yang telah dialami oleh salah satu mahasiswa Universitas negeri Surabaya (UNESA) membuat pihak kampus bergerak cepat.
Kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen jurusan hukum terhadap mahasiswi UNESA, membuat pihak UNESA membentuk tim investigasi.
Kasus dugaan kekerasan seksual yang menjadi viral di dunia maya, juga menjadikan nama UNESA terseret.
Oleh karena itu, sikap baik dari pihak UNESA menginginkan untuk menjaga korban.
Baca Juga: UNESA Membuka Layanan Pengaduan bagi Korban Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus
Pada postingan Instagram @official_unesa menyebutkan bahwa pihak UNESA membentuk tim investigasi.
Dalam maksud ingin pro kepada korban, melindungi korban, mendampingi korban agar tidak teralalu ketakutan dan merasa sendiri.
Pembentukan tim investigasi dibentuk dari unsur jurusan hukum dan satuan dalam tugas pokok adanya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
Tim investigas yang dinamakan “Satgas PPKS” tersebut bertujuan untuk mengusut kasus dugaan kekerasan seksual tersebut dengan lebih cepat dan tepat.
Baca Juga: Fuji Main Film Jadi Tokoh Utama 'Bukan Cinderella'
Pada tim investigasi tersebut, UNESA menyatakan bahwa UNESA sangat antusias kepada penyitas atas penyuaraan kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.
Pihak UNESA mengapresiasi atas keberanian penyitas bersuara, mengadu tentang adanya kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.
Dan dengan janji yang penuh, bahwa pihak UNESA akan melindungi kerahasiaan identitas, pendampingan psikologis serta hukum bagi korban.
Baca Juga: Manfaat Daun Mint Bagi Kesehatan, Mulai dari Meredakan Nyeri Otot hingga Menurunkan Berat Badan
Pihak UNESA mengatakan lagi bahwa pada dugaan yang menjadi tersangka atas kasus dugaan kasus kekerasan seksual tersebut, telah diberhentikan pada Senin, 10 Januari 2022.
Pihak UNESA dalam tugas “Satgas PPKS” berharap tidak akan ada lagi kasus yang serupa.
Maka dari itu, satgas ppks siap dan terbuka untuk melayani aduan atau keluhan bagi seluruh civitas akademi yang mengalami tindakan kekerasn seksual. ***