Viral Video Tuntutan Pasukan Merah Dayak, Terancam Hukuman Adat Bagi Edy Mulyadi

24 Januari 2022, 13:11 WIB
Viral Video Pasukan Merah Dayak yang menuntut hukuman adat bagi Edy Mulyadi /Tangkap Layar Facebook Desi Rain

 

MALANG TERKINI – Viral video Pasukan Merah Dayak yang tersulut emosi dan menuntut hukuman adat bagi Edy Mulyadi.

Pernyataan tersebut berkaitan dengan Edy Mulyadi yang menyebut Ibu Kota Negara baru di Kalimantan sebagai tempat ‘jin membuang anak’.

Bahkan, Edy Mulyadi juga mengatakan bahwa pasar di Kalimantan hanya Genderuwo dan Kuntilanak.

Baca Juga: Profil dan Biodata Edy Muladi, Sosok Kontroversi Terkait Pernyataannya Tentang Kalimantan

Pernyataan tersebut telah memantik kemarahan masyarakat asli Kalimantan, salah satunya Suku Dayak.

Tuntutan dan kecaman datang dari salah satu pasukan elite Suku Dayak, Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau Pasukan Merah Balikpapan.

Dilansir Malang Terkini dari facebook Desi Rain yang diunggah 23 Januari 2022 di grup Bhinneka Tunggal Ika, tentang video viral tututan hukuman adat dari Pasukan Merah Suku Dayak kepada Edy Mulyadi.

Dalam video viral yang berdurasi satu menit 26 detik itu, terlihat sekelompok orang memakai pakaian khas Pasukan Merah lengkap dengan mandau senjata khas Suku Dayak di tangan.

Video tersebut viral dan sudah mendapatkan 2 ribu like, 412 komentar dan 1,5 ribu kali dibagikan,disebutkan di awal video bahwa mereka adalah TBBR Pasukan Merah DPC Kota Balikpapan.

Baca Juga: Kakek Tewas Dihakimi Massa Usai Dituduh Sebagai Pencuri Mobil, Polisi Buru Provokator

Mereka menyatakan tidak terima dengan ucapan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.

“Apa yang disampaikan oleh sudara Edy Mulyadi tentang pulau Kalimantan sebagai tempat pembuangan jin membuang anak, itu sangat menyakiti dan menyinggung perasaan kami penduduk asli Kalimantan dan juga orang yang berdomisili di Kalimantan,” kata pimpinan Pasukan Merah.

Pasukan Merah juga mendesak kepada kepolisian agar turun tangan sekaligus menindak lanjuti dengan tegas Edy Mulyadi.

“Dengan ini kami minta kepada instansi terkait, baik itu Kapolda Kalimatan Timur dan juga Kapolri supaya menindak tegas,” kata Pemimpin Pasukan Merah.

Selain itu, mereka menilai dan menganggap pernyataan Edy Mulyadi itu adalah tindakan rasis.

“Karena hal tersebut bersifat rasis dan menyinggung hati, dan juga perasaan kami warga Kalimantan,” kata pemimpin Pasukan Merah tersebut.

Terakhir, Pasukan Merah juga menuntut Edy Mulyadi untuk datang ke Kalimantan dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

Baca Juga: Siapa Edy Mulyadi? Profil dan Biodata: Instagram Hingga Pekerjaan Eks Caleg PKS yang Diduga Hina Kalimantan

Tidak hanya meminta maaf, Edy Mulyadi juga harus menjalani hukuman adat yang berlaku di Suku Dayak.

“Kami harapkan agar saudara Edy Mulyadi hadir di tanah Borneo untuk meminta maaf langsung kepada warga yang ada di tanah Borneo dan juga untuk hukuman adat,” kata Pemimpin Pasukan Merah.

Dari postingan tersebut, terdapat banyak komentar dari masyarakat yang terlihat mendukung tuntutan dan tindakan dari Pasukan Merah tersebut.

“Saya dari Bali mendukung sodara2ku di Kalimantan tumpas habis paham-paham rasikalisme dan rasisme yang merusak ke bhinekaan dalam tantanan NKRI,” kata pemilik akun Ngurah Anom dalam komentar.

“Semangat saudaraku yang di Kalimantan,“ kata pemilik akun Najwa Nizam Karunia Hendra yang juga menulis dalam komentar. ***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler