Dibully 9 Temannya Saat Berangkat Sholat ke Musholah, Siswa MTs di Kotamobagu Meninggal Dunia

18 Juni 2022, 08:52 WIB
ilustrasi: Siswa MTs di Kotamobagu, Sulawesi Utara tewas setelah dibully temannya /pixabay/MemoryCatcher/

MALANG TERKINI - Bintang, seorang siswa MTs di Kotamobagu, Sulawesi Utara tewas diduga karena dirundung dan dianiaya 9 temannya.

Informasi yang beredar, korban meninggal usai dibully rekan-rekannya. Bintang sempat diikat dan ditendang.

Kisah pilu meninggalnya Bintang tersebut awalnya disebarkan oleh kun Facebook Dedeng Mopangga.

Baca Juga: Drama Acara Voice of Ramadhan: Sulis Menangis Hingga Iis Dahlia Keluar Panggung Karena Merasa Di-Bully

Akun tersebut mengabarkan jika seorang siswa MTs di Kotamobagu meninggal dunia setelah mendapat perlakukan keji dari 9 orang temannya.

 

"Innalilahiwainnailaihirajiun turut berduka cita untuk Bintang anak korban dibully di sekolah MTs diduga dipukul 9 orang," tulis akun tersebut di Facebook.

Sementara menurut akun Instagram @campuspedia, kejadian bermula ketika korban hendak pergi sholat ke musholah.

Korban lalu diadang oleh sembilan teman yang langsung mengeksekusinya.

Baca Juga: Pamit Mudik, Wanita Muda di Palembang Tewas Membakar Diri di Pekarangan Rumah Kosong

Berdasarkan informasi, kesembilan pelaku diduga menutup mata, mengikat, menendang, serta memukuli korban.

Setelah itu, korban mengeluh sakit di bagian perut dan langsung menceritakan kejadian yang dialami ke orangtuanya.

Korban pun langsung dibawa ke RS Pobundayan Kotamobagu yang kemudian dirujuk di RS Prof Kandouw Manado dan dinyatakan mengalami kelainan usus.

Kemudian korban langsung mendapatkan perawatan hingga dioperasi. Namun, korban meninggal dunia pada Minggu 12 Juni 2022 lalu di rumah sakit terakhir tempatnya di rawat.

Satuan Reskrim Polres Kotamobagu pun menegaskan tengah menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan terhadap siswa salah satu Madrasah di Kotamobagu tersebut.

Baca Juga: Ricuh! Acara Bertajuk Silaturahmi Ikatan Alumni GP Ansor dan Banser di Surabaya Dibubarkan

Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid melalui Kasi Humas Iptu I Dewa Dwi Adyana pun membenarkan adanya kasus penganiayaan tersebut.

Dia menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu 8 Juni 2022, dan baru dilaporkan oleh pihak keluarga pada 12 Juni 2022 lalu.

Kasus tersebut pun tercatat dalam laporan Polisi nomor: LP:/B/377/VI/2022/SPKT/Polres Kotamobagu/Polda Sulut tanggal 12 Juni 2022.

Penyidik Sat Reskrim Polres Kotamobagu kemudian langsung melakukan pemeriksaan awal didampingi UPTD Dinas Perlindungan Anak dan para orangtua dari 9 pelajar yang diduga sebagai pelaku.

Dari hasil pemeriksaan, penyidik menduga ada beberapa pelajar sebagai pelaku. Namun karena masih di bawah umur, pelaku berada di dalam pengawasan orangtua sambil menunggu proses penyidikan selesai.

Baca Juga: Arti Mimpi Keguguran Padahal Tidak Hamil, Takut Suami Selingkuh?

Informasi awal diperolah bahwa penganiayaan tersebut terjadi di areal sekolah, dan saat itu tidak diketahui oleh pihak sekolah.

“Dari hasil pemeriksaan, penyidik menduga ada beberapa pelajar sebagai pelakunya, namun karena masih dibawah umur, sehingga para pelaku masih dalam pengawasan orang tua sambil menunggu proses penyidikan selesai," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Polres Kotamobagu, Kamis, 16 Juni 2022.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Berita ini pernah terbit di Pikiran rakyat dalam judul "Geger Siswa MTs Tewas Usai Kena Bully 9 Teman: Mata Ditutup, Tangan Diikat, dan Dipukuli"

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler