Pernyataan Resmi Pondok Pesantren Gontor Terkait Dugaan Penganiayaan Santri Hingga Meninggal

6 September 2022, 09:47 WIB
Pernyataan resmi Pondok Gontor soal dugaan penganiayaan santri hingga meninggal /Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor /

MALANG TERKINI - Dugaan kasus penganiyaan salah satu santri di Pondok Pesantren Darussalam Gontor hingga wafat menjadi perbincangan publik hingga saat ini.

Kasus tersebut menjadi viral setelah ibu korban yang bernama Siti Soimah mengungkapkan unek-uneknya di media sosial pada Minggu, 4 September 2022.

Pada hari itu juga, Soimah meminta bantuan hukum kepada pengacara Hotman Paris. Videonya beredar luas di media sosial.

Baca Juga: Profil Pondok Pesantren Gontor: Nama Pengasuh, Alamat, Jumlah Santri, Alumni, dan Cabang

Dalam video tersebut Soimah mengaku mendapat kabar kematian putranya pada jam 10.20 WIB. Padahal korban meninggal pada jam 06.45.

Spekulasi yang beredar di masyarakat soal kematian santri Gontor bernama Albar Mahdi itu membuat pihak pondok mengeluarkan pernyataan resmi.

Berikut pernyataan lengkap resmi pondok Pesantren Darussalam Gontor yang diterima Malang Terkini:

Baca Juga: Profil Singkat Rashda Diana, Cucu Pendiri Gontor yang Kabarnya Jadi Istri Ketiga Din Syamsuddin

PERNYATAAN RESMI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR TERKAIT WAFATNYA SANTRI AM DARI PALEMBANG

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga rahmat, karunia dan ridho Allah SWT selalu tercurah kepada kita semua.

Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya almarhum AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022. Yaitu sebagai berikut:

Pertama, kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.

Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

Baca Juga: Wirid Harian KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri

Kedua, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.

Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini.

Poin ketiga, kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, sekali lagi, kami atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya musibah ini. Semoga almarhum dirahmati oleh Allah, dan kita semua selalu mendapatkan ridho-Nya. Amin YRA.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Ponorogo, 5 September 2022

Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor

Ustadz Noor Syahid

Itulah pernyataan resmi Pondok Pesantren Gontor soal kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oknum santri senior terhadap Albar Mahdi.***

Baca Juga: Siapa Rashda Diana? Perempuan yang Dinikahi Din Syamsuddin di Gontor

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler