MALANG TERKINI - Profil Reza Paten tersangka kasus penipuan robot trading NET89 ini awalnya dikenal sebagai salah satu crazy rich asal Surabaya.
Reza Paten alias Reza Shahrani pertama kali muncul di publik setelah terlibat dengan beberapa artis, seperti Atta Halilintar dan Taqy Malik.
Pada awal tahun ini Reza Paten sempat menangkan lelang bandana milik Atta Halilintar senilai Rp2,2 miliar.
Baca Juga: Profil dan Biodata Erika Carlina: Aktris Sekaligus Model yang Ternyata Mantan Terindah Aldy Maldini
Waktu itu Reza Paten mampu mengalahkan Indra Kenz (tersangka kasus trading).
Sosok yang diduga Founder robot trading NET89 ini sudah berkecimpung di dunia trading sejak tahun 2019 silam.
Pria berusia 38 tahun itu juga tercatat bergabung dengan Pusat Edukasi Perdagangan Derivatif (Forex, Komoditas, dll), serta komunitas Pengguna Software Otomasi Trading yang disebut dengan "Podosugi".
Selain itu Reza Paten juga menjadi CMO di PT RNI yang merupakan salah satu perusahaan multi level marketing.
Baca Juga: Biodata dan Profil Song Joong Ki, Aktor Tampan: Fakta Unik, Akun Instagram, Pendidikan dan Prestasi
Perusahaan tersebut berdiri sejak tanggal 27 Juni 2022 lalu.
Reza Paten memang lulusan dari jurusan Teknik Informatika, tapi almamaternya tidak diketahui.
Sebagai ahli Forex Reza Paten bisa menghasilkan uang sampai Rp100 M dari perdagangan mata uang asing tersebut.
Baca Juga: Fujianti Utami Putri: Profil, Biodata dan Fakta Menarik Kekasih Thariq Halilintar
Reza Paten memiliki beberapa perangkat lunak robot trading dengan nilai yang luar biasa yaitu mencapai Rp500 M pada tahun 2021.
Tersangka investasi bodong ini sempat mangkir sebagai founder robot trading NET89 setelah dilaporkan ke Bareskrim Polri dari kasus penipuannya tersebut.
Pada 5 November 2022 kemarin 150 rekening milik Reza Paten dibekukan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) setelah ia resmi ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim.
Baca Juga: Tenggo Wicaksono: Profil dan Biodata Lengkap dengan Usia, Asal, Akun IG dan Nama Pacar
Rekening yang dibekukan itu dari total 25 bank, sedangkan untuk jumlah uang di rekeningnya mencapai lebih dari 1 triliun.
Terdapat 230 Korban dari kasus investasi bodong robot trading ini yang telah melapor ke polisi.
Sebanyak 134 orang yang melaporkan sebagai pelaku penipuan ke Bareskrim pada 26 Oktober 2022.
Menurut informasi kuasa hukum korban M Zainul Arifin, kerugian yang telah diterima korban mencapai Rp28 miliar.
Namun sampai saat ini penyelidikan masih terus dilakukan oleh polisi.***