UMKM Disabilitas dapat Angin Segar, Institut Asia Malang dalam Matching Fund Kedaireka 2022 Luncurkan PELAWONS

2 Desember 2022, 10:17 WIB
Institut Asia Malang luncurkan apliaksi PELAWONS untuk para penyandang disabilitas, dengan Fransiska Sisilia Mukti, S.T., M.T sebagai Founder. /Malang Terkini / Maya

MALANG TERKINI – Para pelaku UMKM seakan mendapatkan angin segar saat Institut Asia Malang meluncurkan aplikasi PELAWONS.

Peluncuran aplikasi PELAWONS ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Institut Asia Malang dalam kegiatan Matching Fund Kedaireka 2022.

Aplikasi yang dinilai oleh banyak praktisi sebagai salah satu terobosan yang sangat bagus seperti memberi angin segar pada para pelaku UMKM disabilitas.

 Baca Juga: Institut Asia Malang dalam Matching Fund Kedaireka 2022 Luncurkan Aplikasi PELAWONS untuk UMKM Disabilitas 

Ini juga sebagai salah satu bentuk nyata dari Institut Asia Malang dalam ikut mendorong pembangunan ekonomi inklusif.

Aplikasi PELAWONS ini diluncurkan oleh Institut ASIA Malang menggandeng UMKM disabilitas dan disupport pula dengan pengusaha industri teknologi.

Aplikasi untuk pelaku UMKM ini ditujukan untuk masyarakat umum dan para difabel ini diharapkan pemanfaatannya dapat turut menggerakkan roda perekonomian.

Kerjasama menarik ini akhirnya membentuk sebuah aplikasi yang memberikan dampak begitu luas kepada masyarakat dan berhasil diluncurkan pada 26 November 2022 di Kampus Institut Asia Malang.

Baca Juga: Arti Kedaireka 2022: Bentuk Integrasi antara Kampus, Dunia Usaha dan Dunia Industri

Peluncuran Aplikasi PELAWONS oleh Institut Asia Malang

Peluncuran aplikasi PELAWONS oleh Institut Asia Malang Malang Terkini / Maya

Aplikasi PELAWONS ini menurut Ketua Pelaksana Matching Fund Kampus Asia Malang, Fransiska Sisilia Mukti, S.T., M.T. adalah hasil dari sinergitas antara perguruan tinggi dengan dunia industri.

“Aplikasi PELAWONS merupakan hasil sinergitas antara Perguruan Tinggi yaitu Institut Asia Malang dengan dunia industri (PT. Ina Gata Persada dan Yayasan Pelangi Nusantara Singhasari) melalui kegiatan Program Matching Fund Kedaireka 2022,” papar Fransiska Sisilia Mukti.

Program Matching Fund Kedaireka sendiri menurut penjelasan Fransiska Sisilia Mukti merupakan inisiasi dari Ditjen Ristekdikti RI sebagai bentuk solusi terkini dalam mewujudkan kemudahan dalam bersinergi.

Diharapkan kontribusi perguruan tinggi bersinergi dengan komersialisasi industri untuk kemajuan bangsa Indonesia dapat berjalan beriringan sejalan dengan visi Kampus Merdeka Kemendikbud RI.

 Baca Juga: Pikiran-Rakyat.com Jadi Mitra Mitra Kampus Merdeka, Ini Cara Syarat dan Daftar Mahasiswa yang Ingin Magang

Acara Soft launching ini sendiri bertujuan untuk memperkenalkan aplikasi PELAWONS kepada khalayak umum, khususnya bagi UMKM, komunitas dan para penyandang disabilitas.

Dalam acara peluncuran aplikasi PELAWONS INI dihadiri pula Dinas Sosial Pemprov Jatim, UPT RSBD Pasuruan, UPT RSBRW Pasuruan, Disperindag Kota Batu, Diskopindag Kota Malang, Tim SABI BISA (Disabilitas Bisa), dan anggota komunitas Pelanusa.

Sebenarnya soft launching aplikasi PELAWONS ini merupakan kelanjutan dari kegiatan workshop kerajinan perca yang diadakan sebelumnya.

Baca Juga: 7 Tips Raih Beasiswa Luar Negeri, Simak Agar Masuk Kampus Impian 

Tak hanya peluncuran aplikasinya saja, tapi Institut Asia Malang juga menggelar pameran produk hasil kerajinan para penerima manfaat program ini.

Penerima manfaat yang dimaksud yaitu para penyandang disabilitas UPT RSBD dan UPT RSBRW Pasuruan.

Ada berbagai macam produk yang dihasilkan seperti jilbab, sepatu, tas, dompet, selimut, bedcover, dan masih banyak lagi yang dipajang saat peluncuran aplikasi PELAWONS ini.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Modul 5 Merdeka Belajar, Pelatihan Mandiri Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan 

Seperti diutarakan oleh Founder PELAWONS, Endahing Noor Suryanti atau biasa disapa dengan Yanti yang sangat terbantu oleh uluran kreatif Kampus ASIA dalam membuat aplikasi ini.

“Ada Kampus ASIA Malang yang bersedia membantu mewujudkan aplikasi PELAWONS ini, karena tentunya membutuhkan dana yang cukup mahal untuk membuatnya,” ucap Yanti.

Ketua Pelaksana Matching Fund Kampus Asia Malang, Fransiska Sisilia Mukti, S.T., M.T. saat launching aplikasi PELAWONS menjelaskan bentuk kolaborasi yang telah ditempuhnya.

“melalui aplikasi PELAWONS ini kami dari Institut ASIA Malang telah berkolaborasi dengan komunitas Pelangi Nusantara Singhasari (PELANUSA) dan PT Inagata Persada membangun sebuah aplikasi yang mengusung konsep eknologi artifisial intelegent atau kecerdasan buatan yang membantu disabilitas dalam bentuk animasi bahasa isyarat,” jelas Fransiska.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Modul 5 Merdeka Belajar, Pelatihan Mandiri Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan 

Kegiatan Kedaireka oleh Institut Asia Malang

Institut Asia Malang mengawali dengan workshop kerajinan kain perca diikuti oleh 30 orang penyandang disabilitas dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

Pelaksanaannya dari UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (RSBD) dan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (RSBRW) Pasuruan.

Acara yang digelar pada 24 Agustus 2022 dan 25 Agustus 2022 yang lalu telah sukses menghasilkan berbagai kerajinan seperti tas dan dompet.

 Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 5 Merdeka Belajar Post Test Pelatihan Mandiri Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan

Institut Asia Malang berhasil pula membentuk sinergitas dengan mitra industri dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kegiatan MBKM dilaksanakan oleh 21 orang mahasiswa dari 5 program studi yang ada di Institut Asia Malang.

Diketahui bahwa di Institut Asia Malang ini memiliki 5 program studi antara lain Teknik Informatika, Sistem Komputer, Desain Komunikasi dan Visual, Akuntansi serta Manajemen.

Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi telah dilaksanakan seperti melakukan magang/praktik kerja di industri serta membuat proyek independent.

 Baca Juga: 6 Karakter Profil Pelajar Pancasila Kurikulum Merdeka Belajar

Latar Belakang dan Keunggulan Aplikasi PELAWONS

Aplikasi PELAWONS ini dibidani oleh Fransiska Sisilia Mukti, ST, MT sebagai founder sekaligus ketua pengusul dari tim dosen Institut Asia Malang.

Aplikasi PELAWONS ini merupakan aplikasi pemberdayaan dan pengelolaan UMKM secara digital dan modern.

Dengan keunggulan teknologi digitalnya menggunakan teknologi artificial intelligence dengan animasi 3D mengkonversikan audio/video-to-text dan text-to-animation.

Dengan teknologi canggih ini aplikasi PELAWONS dapat dinikmati dan dipakai oleh para difabel tuna rungu dan tuna wicara karena ada video pemandu arti.

Berikut ini berbagai fitur yang ada dalam aplikasi PELAWONS dengan berbagai keunggulannya terutama untuk para penyandang disabilitas.
- Fitur keanggotaan UMKM (membership).
- Fitur pembelajaran online dalam bentuk video tutorial (e-learning).
- Fitur penjualan produk (e-commerce).
- Fitur fitur artificial intelligence untuk penyandang disabiltias tuna rungu wicara dalam bentuk teks dan bahasa isyarat (khusus deaf care).

Baca Juga: Link Twibbon Hardiknas 2021, Resmi Kemdikbud ‘Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar’

Aplikasi PELAWONS ini menyasar para pelaku UMKM, penyandang disabilitas dan masyarakat umum.

Begitu pula dengan semua pengguna umum juga dapat bergabung sebagai penghasil produk melalui rangkaian pembelajaran dan mentoring melalui aplikasi maupun hanya sebagai pembeli produk.

Testimoni Aplikasi PELAWONS

Dalam acara soft launching ini dihadirkan pula testimoni para pengguna aplikasi PELAWONS termasuk harapan dari dinas terkait.

Pihak Dinas Sosial Jawa Timur menjelaskan bahwa ini menjadi angin segar bagi para penggiat UMKM terutama para disabilitas yang juga kliennya.

Tak hanya itu testimoni juga diungkapkan oleh pihak UPT RSBD Pasuruan, Disperindag kota Batu, Anggota komunitas Pelanusa, dan Tim SABI BISA yang merasa terbantu dengan adanya aplikasi PELAWONS ini.

Itulah kegiatan kampus Asia Malang yang meluncurkan aplikasi PELAWONS betuk sumbangsih civitas akademika untuk pelaku UMKM disabilitas dan para pelaku industri.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler