MALANG TERKINI - Presiden Jokowi telah mengajukan Laksamana TNI Yudo Margono kepada DPR RI sebagai calon tunggal Panglima TNI pada 28 November 2022.
“Panglima TNI kan sudah kita ajukan. Panglima TNI sudah diajukan ke DPR untuk mendapatkan persetujuan,” kata Jokowi seperti dikutip Malang Terkini dari presidenri.co.id pada 3 Desember 2022.
Presiden juga menyampaikan alasan ditunjuknya Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI semata-mata karena rotasi matra.
“Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis biro pers Presiden.
Baca Juga: Profil dan Biodata Laksamana Yudo Margono, Calon Panglima TNI Lengkap dengan Umur hingga Nama Istri
Pernyataan Jokowi ini menepis berbagai spekulasi negatif tentang alasan lain dibalik ditunjuknya Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
Sebelumnya, banyak pihak yang berasumsi tentang kenapa Laksamana Yudo Margono ditunjuk sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi.
Saat ini, Yudo Margono masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) yang sebelumnya dijabat oleh Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.
Serah terima jabatan akan segera dilaksanakan setelah semua tahapan dilakukan oleh Komisi I DPR RI sebagai pihak yang melakukan uji kelayakan.
Artinya, Jenderal TNI Andika Perkasa akan segera meletakkan jabatannya sebagai Panglima TNI dan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan kepada Laksamana Yudo Margono.
Berdasar pernyataan Presiden Jokowi tersebut, jelas bahwa Presiden Jokowi menunjuk Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI adalah karena rotasi matra.
Sebelumnya, secara berurutan jabatan Panglima TNI dijabat oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dari matra TNI Angkatan Udara, kemudian Jenderal Andika Perkasa dari TNI Angkatan Darat.
Pada Senin, 28 November 2022, Surat Presiden telah disampaikan kepada DPR RI melalui Mensesneg Pratikno, untuk selanjutnya dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Dipihak DPR sendiri telah menerima dan segera menindaklanjuti Surat Presiden tersebut kepada Komisi I untuk dilakukan fit and propertest.
"Bahwa nama yang diusulkan Presiden untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut," tutur Puan Maharani seperti dikutip Mengerti.id dari Antara pada Sabtu, 3 Desember 2022.
Belakangan diketahui bahwa Yudo Margono merupakan anak dari seorang petani di Madiun. Dia lahir pada 26 November 1965.
Penunjukan Presiden atas dirinya menjadi hadiah ulang tahun paling istimewa di sepanjang hidup dan kariernya sebagai Tentara Nasional Indonesia.
Perjalanan karier militer dan berbagai prestasi Yudo Margono juga sangat mendukung penunjukannya sebagai Panglima TNI.
Sejak lulus dari Angkatan ke-33 AAL (Akademi Angkatan Laut) pada tahun 1988, Yudo Margono menduduki berbagai posisi penting di lingkungan TNI Angkatan Laut.
Karier puncak Yudo di jajaran TNI Angkatan Laut tatkala terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Laut dan terus mendapatkan berbagai penghargaan.
Salah satunya dari Divisi Militer Australia, yaitu sebagai Honorary Member of The Order of Australia (Military Division) 2022.
Sementara itu, Bobby Adhityo Rizaldi, anggota Komisi I DPR RI, juga menyampaikan hal senada tentang alasan ditunjuknya Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
"Karena kualitas semua kepala staf ini sama, penunjukkan Kasal sebagai Panglima ini lebih untuk memenuhi prinsip keterwakilan matra secara bergantian menjadi Panglima, karena dari periode pertama Jokowi belum ada matra laut jadi Panglima," kata Bobby menegaskan, dilansir dari Antara pada Sabtu, 3 Desember 2022.***