Semeru Kembali Erupsi, Berikut Press Release Badan Geologi Kementerian ESDM

4 Desember 2022, 17:33 WIB
Berikut press release Badan Geologi Kementerian ESDM terkait aktivitas erupsi gunung Semeru /BPBD Lumajang

MALANG TERKINI – Gunung Semeru baru saja kembali erupsi pada 4 Desember 2022. Gunung Semeru yang terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Badan Geologi Kementerian ESDM telah melakukan press release terkait kejadian erupsi di Gunung Semeru. Ada 2 pos pengamatan yang memantau aktivitas dari gunung Semeru yang kembali Erupsi.

Erupsi di gunung Semeru dapat teramati dari Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang dan Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading.

Tingkat aktivitas Semeru berada di level III sejak 16 Desember 2021. Dengan masuknya Semeru yang masuk level III, Semeru masuk dalam level siaga.

Baca Juga: Fakta-Fakta Terjadinya Erupsi Gunung Semeru, Daerah Terdampak Hingga Jarak Awan Panas Guguran

Berikut press release dari Badan Geologi Kementerian ESDM terkait aktivitas gunung Semeru hingga 4 Desember 2022:

Gunung Semeru mengalami erupsi yang disertai guguran awan panas sejak 4 Desember 2022 pukul 02.46 WIB.

Tinggi kolom erupsi mencapai 1500 meter diatas puncak. Sumber awan panas berasal dari tumpukan material di ujung lida lava sekitar 800 meter dari puncak

Erupsi yang keluar dari kawah Jonggring Seloko ini terus menerus hingga pukul 06.00 WIB. Jarak luncuran dari erupsi tersebut mencapai 7 km dari kawah menuju Besuk Kobokan.

Gunung Semeru sejak pukul 00.000 hingga 06.000 sudah mengalami 8 kali gempa letusan, 1 kali gempa awan panas guguran.

Baca Juga: Gunung Semeru di Jawa Timur Erupsi, Mulai Hari Ini Statusnya Naik dari 'Siaga' Menjadi 'Awas'

Dengan adanya beberapa kali gempa dan guguran ini menunjukan aktivitas yang masih sangat tinggi.

Selain berpotensi menjadi awan panas, adanya potensi aliran lahar yang masih tinggi mengingat curah hujan yang juga masih tinggi.

Pemantauan aktivitas ini menunjukkan terjadinya inflasi atau peningkatan tekanan yang memperlihatkan adanya proses suplai magma ke dalam kantong magma ataupun permukaan.

Area panas yang terpantau menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal di sekitar area kawah. Hal ini menggambarkan bahwa masih adanya tumpukan material panas pada kawah Semeru.

Baca Juga: Laporan Hujan Abu Vulkanis Dampak Erupsi Gunung Semeru yang Guyur Ampelgading Malang

Dikarenakan aktivitas Semeru yang masih tinggi serta berpotensi guguran awan panas dan aliran lava maka status gunung Semeru masih berada di level III (Siaga).

Beberapa himbauan yang diberikan oleh Badan Geologi kementerian ESDM ialah yang pertama yaitu mematuhi rekomendasi PVMBG yang sudah diinformasikan.

Diharapkan tidak melakukan kegiatan apapun di daerah tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari titik erupsi.

Selain itu masyarakat dimohon tidak melakukan aktivitas dengan jarak 500 meter dari sungai di sepanjang aliran lahar.

Baca Juga: Jepang Mewaspadai Terjadinya Tsunami Akibat Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Hari Ini

Warga dimohon tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Api Semeru karena rawan lontaran batu atau pijar.

Beberapa daerah seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat harus meningkatkan kewaspadaan aktivitas erupsi.

Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab atau tidak berasal dari instansi resmi yang berwenang.

Inilah beberapa informasi terkait meningkatnya aktivitas kegempaan dari gunung api Semeru yang berada di antara Lumajang dan Kabupaten Malang. ***

Editor: Iksan

Sumber: magma esdm.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler