8 Fakta Terkait Midodareni, Rangkaian Upacara Pernikahan Jawa yang Dijalani Erina Gudono dan Kaesang Pangarep

9 Desember 2022, 17:55 WIB
Berikut 8 fakta terkait prosesi midodareni, rangkaian pernikahan Jawa yang dijalani Erika Gudono dan Kaesang Pangarep /Instagram/@erinagudono

MALANG TERKINI – Rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa yang dilakukan oleh pasangan Erika Gudono dan Kaesang Pangarep sudah dilaksanakan sejak 8 Desember 2022.

Prosesi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep akan dijalani hingga 11 Desember 2022, mulai dari pemasangan bleketepe, siraman hingga tasyakuran.

Yang paling menarik dari pernikahan Jawa ini adalah adanya upacara Midodareni. Ada beberapa fakta menarik dari tradisi yang disebut midodareni ini.

Upacara Midodareni akan dilaksanakan pada 9 Desember 2022 mulai pukul 19.00. Prosesi ini akan dilangsungkan di kediaman Erina Gudono.

Baca Juga: 7 Rangkaian Acara Prosesi Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep Erina Gudono

Pada upacara Midodareni ini keluarga dari Kaesang Pangarep akan membawa seserahan lamaran yang akan diberikan kepada Erina Gudono.

Berikut adalah beberapa fakta menarik terkait upacara midodareni yang merupakan rangkaian dari pernikahan ada jawa yang harus diketahui.

1. Sejarah Midodareni

Midodareni berasal dari bahasa jawa yaitu Widodari yang berarti bidadari. Masyarakat Jawa tradisional mempercayai bahwa saat malam sebelum akad nikah akan ada para bidadari yang turun ke bumi.

Para bidadari akan menyambangi kediaman calon pengantin perempuan. Para bidadari akan memberikan sesuatu yang bisa menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita esok hari.

Baca Juga: Apa Itu Ngunduh Mantu? Salah Satu Rangkaian Acara Pernikahan Kaesang saat Erina Gudono Ulang Tahun

Midodareni sendiri biasanya dilakukan di malam hari sebelum akad nikah. Pada upacara ini keluarga besar calon pengantin pria akan datang ke tempat keluarga mempelai perempuan untuk menyambung silaturahmi.

Saat itu, calon mempelai perempuan hanya boleh ada di kamar pengantin saja dan yang boleh masuk hanya saudara dan tamu perempuan saja.

2. Seserahan

Seserahan atau dalam adat Jawa disebut Jonggolan ialah sesuatu yang dibawa calon pengantin pria dan keluarga besarnya saat datang menemui keluarga mempelai perempuan.

Tujuannya yaitu menunjukkan bahwa calon pengantin pria dalam keadaan sehat dan hatinya telah mantap untuk menikah.

Baca Juga: Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Mengenal Makna Filosofi dan Urutan Prosesi Siraman

Seserahan ini berupa berbagai bingkisan yang berisi keperluan sehari-hari calon pengantin wanita seperti pakaian, tas, sepatu, kosmetik, peralatan mandi, makanan tradisional dan buah-buahan.

Pada tradisi adat Jawa, jumlah seserahan yang dibawa oleh calon pengantin pria harus berjumlah ganjil.

Seserahan akan diberikan kepada perwakilan keluarga perempuan karena calon pengantin tidak boleh saling bertemu atau calon pengantin perempuannya sedang dipingit.

3. Tantingan

Tantingan merupakan tradisi dimana setelah calon pengantin pria memohon restu, maka saatnya pihak perempuan memberikan jawaban menerima atau menolak kemantapan hati dari pihak pria.

Baca Juga: Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Rangkaian Acaranya Berlangsung Selama 3 Hari

Karena pihak perempuan tidak diperbolehkan keluar kamar, maka kedua orangtuanya akan mendatangi dan menanyakan kembali apakah menerima lamarannya dan hatinya sudah mantap untuk berumah tangga.

Sang calon pengantin perempuan setelah itu akan ikhlas dengan keputusannya dan menyerahkan semuanya kepada orang tuanya.

4. Penyerahan Catur Wedha

Catur Wedha adalah wejangan atau pesan-pesan yang disampaikan ayah calon pengantin perempuan kepada calon pengantin pria.

Catur Wedha berisi 4 pedoman hidup yang menjadi bekal untuk keduanya menjalani hidup rumah tangga.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Saat diTanya Bulan Madu, Ini Jawabannya

5. Kembar Mayang dan Kelapa Muda

Sepasang kembar mayang dan dua butir kelapa muda yang masih berserabut harus disiapkan di dalam kamar calon pengantin perempuan.

6. Tilik Nitik

Tilik nitik merupakan momen di mana calon pengantin perempuan akan menerima masuk ke dalam kamar tamu perempuan dari keluarga pria terutama keluarga dekat.

Tujuannya untuk menyaksikan kebenaran bahwa calon pengantin perempuan sudah benar-benar siap memasuki kehidupan pernikahan.

Pada proses ini para ibu dari dua belah pihak akan memberikan nasihat berupa pitutur luhur atau pengalaman pribadi yang bisa menjadi bekal nantinya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Menarik Terkait Erina Gudono, Calon Istri Kaesang Pangarep, Puteri Indonesia Yogyakarta 2022

7. Tidak Boleh Tidur dan Tidak Diperkenankan Keluar dari Kamar

Pada malam midodareni ini calon pengantin perempuan sejak pukul 6 sore hingga 12 malam tidak diperbolehkan tidur dan keluar dari kamar.

Ia harus menanti turunnya para bidadari ke bumi yang akan menyempurnakan batin dan riasnya sehingga akan terpancar kecantikan luar dalamnya.

8. Angsul-Angsulan

Yang terakhir saat setelah proses midodareni selesai, keluarga calon pengantin perempuan akan menyerahkan angsul-angsulan.

Angsul-angsulan dapat berupa makanan, kancing gelung atau pakaian, sebuah pusaka berbentuk dhuwung atau keris yang bermakna pria harus bisa menjadi pelindung nantinya.

Baca Juga: Kaesang Pangarep akan Menikah Tanggal Berapa? Berikut juga Informasi Lokasinya

Inilah 8 fakta terkait prosesi midodareni pada rangkaian acara pernikahan adat Jawa yang dijalani Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler