MALANG TERKINI - Wowon cs ditangkap terkait kasus dugaan pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut, yang dikemas supranatural dengan janji membuat kaya.
Profil dan bidota Wowon alias Aki pun ditelusuri netizen untuk mengetahui sosok tersangka serial killer atau pembunuh berantai itu.
Polisi menetapkan Wowon, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin, sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan berantai yang dilakukan di Bekasi hingga Cianjur.
Pihak kepolisian menyebutkan ada sebanyak 9 orang yang menjadi korban pembunuhan ketiga pelaku tersebut.
Baca Juga: Kronologi Terbongkarnya Kasus Mutilasi di Bekasi, Korban Sudah Dilaporkan Hilang Sejak Tahun 2019
Kasus itu terungkap berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, pada Kamis, 12 Januari 2023.
Ketiga korban tersebut yaitu Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz serta M Riswandi yang tewas karena diracun.
Enam orang lainnya yang menjadi korban pembunuhan Wowon cs adalah Wiwin, Bayu, Noneng, Halimah, Farida dan Siti.
Profil Wowon
Wowon Erawan alias Aki (60) adalah salah seorang warga Cianjur, Jawa Barat, yang menjadi tersangka kasus pembunuhan berantai.
Wowon disebutkan memiliki enam orang istri. Namun untuk kebenarannya, masih perlu dibuktikan dengan pencatatan administratif.
Menurut informasi yang diperoleh, keenam istrinya itu bernama Wiwin, Ende, Heni, Iis, Halimah, dan Ai Maemunah.
Tiga orang di antara enam istri tersebut menjadi korban yang tewas dibunuh, yakni Wiwin, Halimah dan Ai Maemunah.
Wowon mempunyai mertua bernama Noneng yang merupakan ibu kandung Wiwin, keduanya dibunuh pada hari yang sama.
"Pada malam yang sama, Wiwin diantar oleh si Wowon ke rumah Duloh, lalu dieksekusi juga. Makanya dikubur dalam satu lubang," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko pada Jumat, 20 Januari 2023, seperti dilansir PMJ News.
Baca Juga: Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres Diduga Terkait Ritual Tertentu
Halimah yang berstatus sebagai istri Wowon juga menjadi korban pembunuhan berikutnya yang dibunuh Duloh.
Jenazah Halimah kemudian diantarkan ke pihak keluarganya di daerah Cilicin dengan alasan meninggal karena sakit.
Lalu Wowon menikah dengan anak perempuan dari Halimah yakni Maemunah, kemudian memiliki dua anak yaitu Bayu dan Neng Ayu.
Bayu (2) juga menjadi korban yang dibunuh Duloh di Cianjur dan jenazahnya dikuburkan di lubang samping rumah Wowon.
Sementara anak kandung Wowon yang satunya lagi, yakni Neng Ayu (5), selamat dan menjalani perawatan.
Baca Juga: 7 Fakta Sekte Aliran Sesat Local Satanic Indonesia yang Disinggung Mongol pada Podcast Deddy!
Sedangkan Maemunah beserta dua anaknya yaitu Ridwan Abdul Muiz (20) dan Riswandi (16) menjadi korban berikutnya. Ketiganya tewas karena diracun dan dicekik di Bantargebang, Bekasi.
Dua orang yang diduga menjadi korban pertama kasus pembunuhan berantai Wowon cs itu adalah Siti dan Farida yang merupakan TKW.
Hal tersebut didasari adanya momen Wowon yang menyuruh ibu mertuanya yakni Noneng untuk mendorong Siti ke laut di Surabaya.
Jasad Siti ditemukan warga kemudian dimakamkan di Garut. Sementara Farida dikuburkan di lubang yang berada di sekitar rumah Wowon di Cianjur.
Sedangkan Noneng juga menjadi korban yang tewas dibunuh setelah diantarkan menantunya tersebut ke rumah Duloh.
Baca Juga: Hasil Olah TKP Kasus Kematian Empat Mayat Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Temukan Bungkus Makanan
"Noneng itu dibunuh sama si Duloh. Jadi sebelum pembunuhan si Duloh, si Noneng itu diantar oleh Wowon ke rumah Duloh," ungkap Trunoyudo.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut kasus pembunuhan yang dilakukan Wowon cs itu merupakan serangkaian pembunuhan yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut 'serial killer' dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," kata dia dalam konfers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, dikutip dari Antara.
Menurut Fadil, Wowon cs melakukan pembunuhan kepada para korban karena dianggap berbahaya setelah mengetahui praktik kejahatan tersebut.***