Anak Krakatau Erupsi, Ini Sejarah Gunung Purba Batuwara yang Harus Kamu Tahu

25 Januari 2023, 10:54 WIB
Anak Krakatau Erupsi, Ini Sejarah Gunung Purba yang Harus Kamu Tahu /ESDM/

MALANG TERKINI - Gunung Anak Krakatau alami erupsi sejak Minggu, 23 Januari 2023. Aktivitasnya telah tercatat sebanyak tujuh kali mulai pukul 00.41 sampai 08.08 WIB.

Esoknya, Selasa, 24 Januari 2023, Gunung Anak Krakatau kembali alami erupsi pada 18.50 WIB. Pada hari itu tercatat telah terjadi tiga kali aktivitas semburan abu vulkanik dari 300 meter sampai 457 meter dari permukaan laut.

Lava pijar terlihat dari kejauhan kala abu vulkanik disemburkan oleh Gunung Anak Krakatau yang sedang erupsi. Warga sekitar yang rumahnya dekat dengan gunung sudah mengungsi sejak Senin malam.

Para nelayan di Selat Sunda sudah dihimbau untuk tidak mendekat dan menjauh dari pusat erupsi. Meski begitu, Kepala Pos Pantau Andi Suardi menyatakan bahwa aktivitas ini tergolong normal dan masyarakat diimbau tetap fokus dan tenang.

Baca Juga: Mengenang Letusan Dahsyat Gunung Krakatau 26 Agustus 1883 Pemisah Jawa-Sumatera

Anak Krakatau Erupsi, Ini Sejarah Gunung Purba Batuwara yang Harus Kamu Tahu

Ledakan Gunung Krakatau Purba atau Batuwara 416 Masehi

Pustaka Raja Purwa mencatat pernah terjadi letusan dahsyat pada sekitar 416 Masehi. Kejadian alam ini mengakibatkan Selat Sunda terbentuk dan memisahkan pulau Jawa dan Sumatra.

Ledakan yang terjadi di Gunung Krakatau Purba ini diperkirakan terjadi dalam 10 hari. Selain itu, terbentuk juga perisai dalam atmosfer yang membuat suhu bumi turun 10 derajat celcius selamat 30 tahun.

Gunung Batuwara atau Krakatau Purba ini adalah induk dari Gunung Krakatau yang muncul setelah ledakan besar tersebut.

Letusan 1680

Lava andesitik keluar saat Gunung Krakatau meletus pada 1680. Lalu, setelah 200 tahun pada 1880, Gunung Krakatau aktif kembali namun tidak sampai meletus.

Baca Juga: PVMBG Menyatakan Status Gunung Anak Krakatau Menjadi Siaga

Krakatau kembali meledak dalam skala kecil pada 20 Mei 1883. Sejak saat itu, aktivitas hewan sekitar mengalami keanehan, monyet dan burung menghilang, kudu milik masyarakat banyak yang agresif, ayam dan bebek tidak bertelur.

Ledakan pada 1883

Ledakan yang terjadi di Gunung Krakatau ini adalah ledakan terbesar dalam sejarah manusia modern yang berhasil dicatat.

Ledakan ini terjadi pada Senin, 27 Agustus 1883 sekitar pukul 10.20. Namun, menurut catatan, ledakan ini adalah puncak dari beberapa tahun sebelumnya yang telah terjadi letusan-letusan kecil.

Semburan debu vulkanis menggapai ketinggian 80 km. Kala itu terjadi longsoran bawah laut yang kemudian menyebabkan Tsunami setinggi 40 meter.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kirimkan Rezeki di Pantai Tanjung Peni Cilegon

Gelombang Tsunami ini bahkan mencapai Hawai, Amerika Tengah, sampai Semenanjung Arab. 

Korban tewas mencapai 36.417 tercatat, berasal dari berbagai kampung yang ada di pantai. Mulai dari Merak, Cilamaya, Banten, Ujung Kulon, sampai Sumatra Selatan.

Berbagai film telah mengambil latar cerita dari kejadian ini lantaran ledakan dari fenomena alam ini begitu dahsyat. Sekian informasi dari Gunung Anak Krakatau yang kembal erupsi.***

Editor: Andra Fatiqha Arsy

Tags

Terkini

Terpopuler