MALANG TERKINI - Ahmad Saefudin alias AS menjadi pemberitaan karena disebut sebagai pemilik awal mobil Rubicon yang dipakai anak Rafael Alun Trisambodo.
Netizen pun menjadi penasaran dengan sosok Ahmad Saefudin yang kini menjadi perbincangan di media sosial itu.
Nama Ahmad Saefudin mencuat setelah KPK memeriksa kepemilikan mobil Rubicon yang dibawa Mario Dandy Satrio saat melakukan tindak kekerasan terhadap David di Pesanggrahan.
Mulanya, KPK menelusuri identitas pemilik kendaraan tersebut melalui pelat nomornya yang ternyata mengarah ke alamat di salah satu gang daerah Mampang, Jakarta Selatan.
Ayah Mario Dandy Satrio yakni mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo sendiri membantah bahwa dirinya pemilik mobil tersebut.
Rafael mengaku membeli Jeep Rubicon itu dari pemilik yang namanya tercantum pada STNK dan BPKB kendaraan tersebut lalu menjualnya kepada sang kakak.
Nama yang tercantum dalam STNK dan BPKB-nya berinisial AS dengan beralamat di gang kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Lantas siapakah sebenarnya Ahmad Saefudin atau AS yang dituding sebagai pemilik awal mobil Rubicon tersebut?
Menurut Ketua RT 01/RW 01, Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin, AS dikenal sebagai orang yang baik dan ramah ke siapa saja, namun tidak pernah menceritakan kepemilikan mobil Rubicon itu.
Ketua RT Kamso Badrudin sendiri tidak percaya jika AS yang pernah menjadi warga di lingkungannya memiliki mobil mewah tersebut.
"Saya baru dengar kalau dia pemilik mobil Rubicon tersebut. Kayaknya gak mungkin banget dan gak tahu kalau identitasnya dipakai oleh pihak tidak bertanggung jawab," katanya saat ditemui di Jakarta pada Kamis, 2 Maret 2023, seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Rafael Alun Trisambodo Akui Jika Mobil Rubicon Bukan Miliknya
Menurut Kamso, AS yang sudah pindah dari permukiman tersebut tidak dapat dihubungi lagi nomor teleponnya.
Berdasarkan informasi terakhir yang diterima Pak RT berusia 49 itu, AS tinggal di daerah Cipinang, Jakarta Timur.
Kamso menceritakan, kehidupan AS secara ekonomi terbilang susah dan ia memakai sepeda motor tua dalam kesehariannya.
Terlebih, AS mengontrak sendiri sejak sekitar 2006 hingga 2008 yang saat itu harga kontrakan masih Rp400 ribu-an per bulan.
Baca Juga: Setelah Diperiksa KPK, Rafael Alun Trisambodo Tak Mau Beri Komentar
Sayangnya, AS tidak mengabari ketika meninggalkan kontrakannya, namun ia masih berkomunikasi dengan Ketua RT ketika ada jatah bansos dan BLT tahun 2022.***