56 Persen Warga Indonesia Belum Mengerti Isu Perubahan Iklim, Ini Cara Memperbaikinya

6 Maret 2023, 11:45 WIB
Kondisi warga Indonesia mengenai perubahan iklim dan solusinya /pixabay/marcinjozwiak

MALANG TERKINI – Perubahan iklim terjadi di seluruh dunia. Termasuk juga di wilayah Indonesia. Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Perubahan iklim terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari.

Tetapi sejak 1800-an, penyebab utama perubahan iklim adalah aktivitas manusia yang berupa pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas. Contoh emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim termasuk karbon dioksida dan metana.

Perubahan iklim mampu mempengaruhi kesehatan, kondisi lingkungan manusia tinggal, keselamatan serta pekerjaan manusia. Contohnya untuk negara pulau kecil, kondisi kenaikan air laut dan intrusi air asin telah meningkat ke titik di mana masyarakat yang tinggal di tepian pantai harus pindah. Menurut PBB, diperkirakan di masa depan ‘pengungsi iklim’ akan meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Ingin Childfree atau Memiliki Anak di Tengah Perubahan Iklim? Tanyakan 2 Hal Ini pada Diri Sendiri

Dalam laporan PBB tahun 2018, pembatasan kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat celcius akan membantu terhindar dari iklim buruk dan mempertahankan iklim yang layak huni.

Terdapat beberapa penyebab perubahan iklim, antara lain: pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan, dan penggunaan energi berlebihan. Hal ini menimbulkan resiko atau efek bagi kehidupan masyarakat dunia, antara lain: suhu menjadi lebih panas, badai destruktif terjadi lebih sering di banyak wilayah, peningkatan kekeringan, peningkatan volume dan suhu lautan, kepunahan spesies, hingga kemiskinan.

Sayangnya di balik kondisi perubahan iklim saat ini, dari survey yang dilakukan oleh Development Dialog Asia yang diterbitkan januari 2023, terdapat 3490 penduduk yang disurvei dari 34 provinsisi Indonesia.

88 persen responden mengetahui perubahan iklim, tetapi hanya 44 persen yang dapat menjelaskan istilah tersebut dengan tepat. Selain itu, hanya 1 dari 3 responden yang menjawab pemanasan global terjadi saat ini. 47 persen percaya perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia. Survei ini berarti banyak masyarakat Indonesia yang masih belum paham tentnag perubahan iklim.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 70, Aktivitas 2: Pengaruh Cuaca dan Iklim dalam Kehidupan Sehari-hari

Perubahan iklim tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi masyarakat juga perlu berkontribusi untuk perubahan iklim ini. Bruce Muhammad Mecca sebagai peneliti kebijakan iklim mengusulkan tiga langkah yang dapat dilakukan untuk menaikkan kesadaran publik mengenai perubahan iklim, antara lain:

1. Memahami cara pandang masyarakat

Masyarakat melihat berita atau informasi sesuai dengan apa yang mereka pahami. Melakukan pendekatan pada cara pandang masyarakat dapat memudahkan penyampaian perubahan iklim. Cara pandang erat kaitannya dengan kepercayaan, pengalaman seseorang, atau juga nilai budaya di daerah masing-masing.

Sebagian besar orang indonesia memiliki cara pandang konservatif. Cara pandang konservatif artinya masyarakat lebih menghargai nilai-nilai yang berkaitan dengan institusi agama atau negara seperti patriotisme dan kepatuhan terhadap adat atau tradisi.

Baca Juga: Bencana yang Terjadi di Kawasan ASEAN Akibat Faktor Iklim, Kunci Jawaban IPS halaman 59

Menggunakan narasi yang konservatif akan membuat kampanye perubahan iklim menjadi lebih efektif. Contoh kalimat narasi perubahan iklim yang konservatif : “Indonesia mempunyai luas wilayah hutan terbesar no. 3 di dunia, jika terus digunduli, kebanggan bangsa Indonesia akan hilang”.

2. Mendekatkan isu dengan keseharian penduduk

Penyederhanaan pesan kampanye juga diperlukan supaya lebih dekat dengan masyarakat. Narasi yang dibuat harus berhubungan dengan keseharian masyarakat. Komponen-komponen yang tertdapat di dekat masyarakat dapat memudahkan untuk menggambarkan kejadian terkait perubahan iklim dicampur dengan kondisi sehari-hari masyarakat.

3. Gunakan Media Sosial

Penggunaan media sosial juga merupakan langkah strategis karena dengan menggunakan sosial media memudahkan informasi yang diberikan tersampaikan walaupun terbatas jarak dan waktu. Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat berpotensi menaikkan ambisi iklim dan pelestarian lingkungan di Indonesia.

Baca Juga: 5 Pengaruh Iklim dan Cuaca Terhadap Aktivitas Manusia Sehari-Hari

Perubahan tidak dilakukan oleh pemerintah saja tetapi juga dibantu oleh kontribusi masyarakat. Sebagai masyarakat Indonesia kita harus membantu untuk perubahan iklim terkhusus di Indonesia supaya lebih baik.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler