Gempa Dangkal Magnitude 5,2 Menggoyang Yogyakarta, Warga Jadi Kocar-kacir Keluar Rumah

18 Maret 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi. Gempa Dangkal Magnitude 5,2 Menggoyang Yogyakarta /Pixabay/HaticeEROL

MALANG TERKINI - Gempa dangkal Magnitude 5,2 menggoyang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Akibatnya, warga menjadi Kocar-kacir keluar dari rumah masing-masing akibat merasakan getaran yang berpusat di Kabupaten Bantul.

Syahrul Mubarak (23), warga Semampir, Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul tengah bersantai. Tiba-tiba ia melihat atap bergetar dan langsung lari buka gerbang karena trauma gempa 2006.

"Tiba-tiba atap bergetar. Langsung lari buka gerbang. Soalnya trauma gempa Bantul (2006)," ujarnya seperti dikutip Malang Terkini dari Antara news.

Baca Juga: Gempa 5,4 M Guncang Jayapura, Pemkot Liburkan Sekolah

Senada juga yang diucap Sutriyati, warga Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman turut merasakannya. Ketika terasa, ia langsung refleks saat mati listrik dan angin kencang.

"Tadi langsung refleks pas mati listrik dan hujan angin," ucapnya.

Sutarmi, Warga asal Kulon Progo guncangan gempa terasa lebih kuat selama 30 detik.

Pernyataan dari BMKG

Gempa mengguncang Yogyakarta pada tanggal 17 Maret tadi malam, lewat keterangan resmi dari BMKG Daryono menyatakan gempa tersebut terjadi pada pukul 19.05 WIB.

Ia menjelaskan, episentrum gempa berada di laut dengan jarak sekira 141 Kilometer arah Barat daya Bantul dengan kedalaman 43 Kilometer namun tak ada potensi tsunami.

Baca Juga: Mind Blowing! Inilah 6 Rekomendasi Film dengan Plot Twist Terbaik

Daryono juga menjelaskan, dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa tersebut timbul dari aktivitas subduksi.

BPBD Jember bersama Bupati buka sekolah lapang gempa bumi

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, membuka sekolah lapang gempa bumi yang dilaksanakan di pelabuhan perikanan Nusantara, Kecamatan Puger pada Kamis, 16 Maret hingga Jumat, 17 Maret 2023.

Pelaksanaan tersebut sebagai wujud tanggap darurat warga pantai selatan Jawa untuk menghadapi bahaya gempa bumi.

Kegiatan tersebut, dihadiri beberapa pemateri yang meliputi:

1. Sekretaris Utama BMKG Dwi Budi Sutrisno,
2. Kepala Stasiun Geofisika Nganjuk Sumber Harto dan,
3. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Sigit Akbari.

Sekolah lapang tersebut merupakan pelatihan dan pembekalan warga dalam menghadapi bencana alam gempa bumi yang bisa mengancam kehidupan warga di Jember.

Baca Juga: Gempa di Jayapura Sebabkan 4 Orang Meninggal Dunia

BMKG memaparkan bahwa, wilayah pesisir Jember termasuk rawan tsunami. Saat gempa sudah terjadi warga punya kesempatan waktu 20 menit untuk menyelamatkan diri. Waktu emas tersebut dimaksimalkan untuk meminimalisir jumlah korban jiwa.

Selain itu, pantai selatan Jawa termasuk pantai yang berpotensi gempa megathrust dengan kekuatan sebesar 6,7 magnitudo.

Gempa tersebut ditimbulkan dari gerakan penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Jawa Timur yang tertahan pada bidang kontak antar lempeng, lalu terjadilah patahan dengan gempa kuat yang dapat mendorong terjadinya tsunami yang dahsyat.***

Editor: Iksan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler