Guru SDN Nguter 5 Beri Bantuan Pemulihan Trauma Pasca Banjir Lahar Dingin Semeru

17 Juli 2023, 19:50 WIB
Guru SDN Nguter 5 Lumajang berikan bantuan pemilihan trauma korban bencana longsor dan banjir lahar /ANTARA

MALANG TERKINI - Guru-guru di SDN Nguter 5, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah memberikan bantuan pemulihan trauma kepada ratusan siswa yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru saat hari pertama masuk sekolah pada Senin.

Kepala SDN Nguter 5, Makhtumah Hidayah, menjelaskan bahwa beberapa siswa mengalami kerusakan rumah yang parah akibat banjir lahar dingin Semeru, sehingga mereka tidak dapat kembali ke tempat tinggal mereka.

Untuk itu, sekolah memberikan trauma healing kepada anak-anak selama seminggu ini sebagai pengganti masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang biasanya dilaksanakan di sekolah.

Baca Juga: Membanggakan! Pemprov Jawa Timur Cetak Rekor MURI Pelaksanaan MPLS Terbanyak

Tujuannya adalah agar siswa-siswa dapat merasa senang dan nyaman saat memulai hari pertama sekolah.

Ruang kelas di SDN Nguter 5 juga mengalami dampak dari banjir lahar dingin Gunung Semeru, sehingga mengalami kerusakan. Tidak hanya itu, alat peraga dan buku-buku juga terdampak oleh bencana tersebut.

Makhtumah menjelaskan bahwa karena kerusakan tersebut, mereka menggunakan satu ruangan untuk dua kelas dengan sistem bergantian.

Hal ini dilakukan agar semua siswa dapat belajar dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang berlaku.

Kegiatan pemulihan trauma akan dilakukan selama satu minggu penuh agar anak-anak tidak mengalami trauma akibat kejadian banjir lahar dingin yang terjadi pada tanggal 7 Juli 2023.

Baca Juga: 18 Infrastruktur Rusak Berat Akibat Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor di Lumajang

Harapannya, pada minggu kedua setelah pemulihan trauma, siswa-siswa sudah dapat kembali fokus dan konsentrasi dalam proses pembelajaran.

SDN Nguter 5 yang berlokasi di Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, merupakan salah satu sekolah yang terdampak parah oleh banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Material lumpur dan pasir yang tebal memasuki sejumlah ruang kelas, kantor, dan koperasi sekolah.

Tim petugas gabungan menggunakan alat berat untuk membersihkan material lahar dingin Semeru yang menutupi sejumlah ruang kelas di sekolah tersebut.

Meskipun kelas harus digunakan secara bergantian, namun pada saat dimulainya tahun ajaran baru 2023/2024, kelas-kelas sudah dapat digunakan oleh siswa-siswa.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler