Demi Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Menparekraf Pinta Kabupaten Ngawi Tetapkan Subsektor Ekonomi Kreatif Unggulan

16 September 2023, 00:40 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno berfoto bersama pelaku ekraf dalam acara "Workshop KaTa Keratif" di Pendopo Wedya Graha, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). ANTARA/HO-Kementerian Parekraf /

MALANG TERKINI -  Imbas dari adanya pandemi Cobvid-19 selama 2 tahun lebih tentu memberikan imbas terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah.

Dampak tersebut pun tentu juga mengenai sektor lainnya, salah satunya adalah pariwisata dan ekonomi kreatif nasional maupun daerah.

Kini setelah pandemi dinyatakan usai, pemerintah tentu sesegera mungkin melakukan upaya pemulihan pertumbuhan ekonomi daerah.

Salah satunya dilakukan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada beberapa daerah, seperti di Kabupaten Ngawi. Sang menteri meminta pemerintahan Ngawi untuk sesegera mungkin menetapkan Subsektor Ekonomi Kreatif Unggulan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, untuk menetapkan subsektor ekonomi kreatif unggulan yang akan memperkuat posisi Kabupaten Ngawi sebagai Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia.

"Jadi, kami ingin mengundang Bupati Ngawi beserta seluruh jajarannya untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif dalam menetapkan sektor yang menjadi unggulan di wilayah Ngawi," kata Menparekraf Sandiaga saat hadir pada acara "Workshop KaTa (Kabupaten/Kota) Kreatif" di Pendopo Wedya Graha, Ngawi, Jawa Timur, Jumat.

Menurut dia, Kabupaten Ngawi memiliki beragam potensi ekonomi kreatif, namun sampai saat ini belum melakukan kegiatan uji petik.

Adapun, uji petik perlu dilakukan mengingat ekonomi kreatif merupakan pendongkrak dan lokomotif kebangkitan ekonomi.

Utamanya dalam memenuhi target pencapaian lapangan kerja sebanyak 4,4 juta di tahun 2024 karena 97 persen penciptaan lapangan kerja dihasilkan oleh UMKM ekonomi kreatif.

Menteri Uno menjelaskan bahwa program Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan subsektor ekraf yang bisa menjadi unggulan daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masing-masing kabupaten/kota di Indonesia.

Salah satu keunggulan dari Kabupaten Ngawi adalah sebagai sentra padi terbesar di kawasan Jawa Timur yang melahirkan pertanian organik. Dan yang menarik, sektor pertanian di dalamnya melibatkan petani-petani muda yang disebut dengan petani milenial.

Hal itu mendapat apresiasi khusus dari Menparekraf Sandiaga karena sesuai dengan arah pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan lingkungan.

Di tengah gejolak harga pangan dunia, Ngawi ini justru bisa meningkatkan indeks tanam hingga sudah mendekati angka tiga. Dan ini prestasi karena berarti Ngawi bisa meningkatkan produksi dengan intensifikasi dan dengan 'shifting' menuju pertanian yang berkelanjutan.

"Tujuan akhirnya untuk ketahanan dan kedaulatan pangan kita. Yang kedua adalah penciptaan lapangan kerja. Sehingga harga-harga bisa stabil, murah, dan terjangkau oleh masyarakat, juga bisa memberdayakan dari segi penciptaan lapangan kerja," ujar Sandiaga.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harson mengapresiasi Menparekraf Sandiaga yang secara konsisten memberikan semangat kepada pelaku ekonomi kreatif khususnya di Kabupaten Ngawi.

"Kami di Kabupaten Ngawi siap mengikuti proses uji petik agar ke depan Kabupaten Ngawi menjadi kabupaten kreatif dengan seluruh potensi yang ada. Baik itu di bidang kuliner, fesyen, kriya, pertanian, dan lainnya," kata Ony.

Turut mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf; Plt Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf; dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur. ***

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler